Pemanfaatan Biji Sorgum sebagai Bubur Sumsum oleh KKN UAD
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta periode atau angkatan Reguler 88 dari Unit III.C.2 mengadakan program Pelatihan Pemanfaatan Sorgum Menjadi Bubur Sumsum untuk ibu-ibu anggota tim penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Balai Dusun Watugilang A, Mulusan, Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta. Acara ini berlangsung pada Kamis (16-02-2022).
Alfan Ramadhani Muratno selaku ketua Tim KKN UAD Reguler 88 Unit III.C.2 menuturkan, kegiatan ini dilaksanakan guna memberikan wawasan kepada ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) terkait manfaat yang terdapat pada sorgum. Harapannya, mereka lebih termotivasi untuk mengelola sorgum menjadi olahan bahan pangan atau lebih bernilai ekonomis. Mengingat saat ini, Dusun Watugilang A memiliki potensi yang besar dalam tanaman sorgum, tetapi masyarakat belum bisa memanfaatkan secara maksimal karena kurangnya motivasi dalam mengolah sorgum menjadi makanan bernilai ekonomis.
“Semoga ibu-ibu makin berinovasi dalam pemanfaatan olahan baru sorgum menjadi makanan,” ujar Siti Maunah selaku ketua KWT. “Masyarakat sekitar menyambut kegiatan ini dengan sangat antusias, kisaran ada 20 peserta.”
Pelatihan ini dimulai dengan sesi pemaparan informasi terkait beberapa manfaat yang terdapat pada sorgum, di antaranya menurunkan kadar gula, menjaga kadar kolesterol, dan dapat mengontrol berat badan karena memiliki serat yang tinggi. Kemudian untuk sesi selanjutnya dilakukan pelatihan pengolahan biji sorgum yang diolah menjadi bubur sumsum.
“Awalnya kami menjabarkan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan bubur sumsum dari sorgum yaitu biji sorgum, gula aren, garam, santan, dan pandan. Kemudian untuk diolah menjadi bubur, biji sorgum perlu dihaluskan hingga menjadi tepung dengan cara diblender lalu diayak. Setelah biji sogum halus dapat ditimbang sesuai dengan takaran yang diinginkan, di sini kami menggunakan 10 sendok makan dengan 1 liter santan yang dicampur air dalam satu wadah, kemudian diaduk hingga tidak menggumpal. Selanjutnya, masak dengan api kecil dan diaduk hingga mengental kurang lebih 15 menit. Setelah 15 menit diamkan sembari membuat sirup gula merah dengan cara potong tipis gula aren kemudian campurkan dengan air secukupnya dan didihkan. Masukkan daun padan, berikan garam secukupnya. Bubur sorgum siap disajikan,” jelas salah satu mahasiswa yang memandu pelatihan.
Saat kegiatan ini berlangsung, ibu-ibu sangat memperhatikan dan mencatat step by step proses pembuatan bubur. Setelah pelatihan selesai, semoga sorgum yang sangat melimpah di Dusun Watugilang A dapat dimanfaatkan dengan baik, yakni menjadi olahan yang dapat membuka peluang usaha baru. (doc)