Pendidikan sebagai Media Berprestasi di Kancah Internasional
Kamis, (24-02-2022), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Kita Talk dengan mengusung tema “Pendidikan sebagai Media Berprestasi di Kancah Internasional”. Acara disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube @televisiuad. Hadir sebagai narasumber Muthafizhah Dzikriyatul Fajri dan Trisna Avi Listyaningrum. Mereka merupakan mahasiswa Pendidikan Fisika UAD pemenang ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2022.
Seperti yang diketahui, AISEEF 2022 merupakan kompetisi ilmiah tingkat internasional yang bergengsi. Kegiatan ini diperuntukkan peneliti-peneliti muda yang masih berada di tingkat pelajar dan perguruan tinggi. Terdapat enam kategori yang dilombakan, yaitu Cluster Mechanical and Shipping, Entrepreneur, Social Science, Industrial Application, Environmental Science, dan Innovation Science.
Trisna Avi Listyaningrum menyampaikan, awal mula tercetus ide untuk melakukan penelitian di daerah Pacitan yaitu karena di sana banyak sekali pantai. “Di pesisisr pantai ada banyak tambak udang dan dampak dari pengolahan udang itu nantinya menghasilkan limbah. Dari keresahan tersebut, mereka merasa limbah udang menyebabkan pencemaran, karena kita tahu kalau limbah itu menghasilkan bau yang tidak sedap dan mencemari air. Dari situ kami berinisiatif untuk mengolah limbah agar tidak mencemari. Akhirnya kami melakukan sebuah riset dan terciptalah pupuk yang kami kita beri nama Kosiwa.”
Berikutnya Muthafizhah Dzikriyatul Fajri, menyampaikan ide yang dipilih yaitu lebih kepada media pembelajaran untuk anak-anak yaitu kartu edukasi.
“Kami bikin kartu edukasi yang isinya adalah fakta-fakta unik dan menarik tentang sains untuk usia 9–12 tahun. Terdapat empat kategori, yang pertama yaitu berisi ilmuwan, jadi di situ kami bagikan ilmuwan-ilmuwan ternama, kategori berikutnya yaitu biologi, fisika, dan matematika,” ucap Mutha.
Prodi, fakultas, maupun universitas sangat mendukung kegiatan tersebut. Salah satu bentuk dukungannya berupa support finansial. Kemudian dari prodi juga didampingi oleh dosen.
“Dukungan dari kampus itu sangat-sangat luar besar, terutama dalam hal finansial. Mungkin jika tidak dibantu oleh kampus dalam hal pendaftaran saja, kami sudah cukup keberatan. Karena pendaftarannya sendiri tidak murah,” imbuh Avi.
Keuntungan yang akan diperoleh dari mengikuti AISEEF di antaranya yaitu dapat meningkatkan kemampuan bidang dan soft skill, menambah pengalaman, dan dapat memperluas relasi pertemanan.
“Pastinya yang pertama kamu jadi punya nama, kemudian bisa mengisi di CV dan yang terpenting adalah pengalamannya,” imbuh Mutha. (Yos)