Prodi PPKn UAD Adakan Kuliah Umum Filsafat Pancasila
“Pancasila adalah filsafat bangsa yang asli, bukan filsafat yang diperoleh dari bangsa lain,” ujar Prof. Drs. M. Mukhtasar Syamsuddin, M.Hum., Ph.D. of Art. Pancasila menjadi ideologi bangsa yang tidak dapat diubah dan dihapuskan. Pengimplementasian dan penerapan nilai-nilainya harus diiringi dengan berkembangnya zaman.
Begitulah yang disampaikan Guru Besar Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) itu ketika menjadi dosen tamu pada acara kuliah umum yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jumat (17-12-2021). Tujuan kegiatan yang ditayangkan daring melalui YouTube PPKn tersebut untuk menanamkan pemahaman bahwa filsafat Pancasila adalah ideologi kolektif atau cita-cita seluruh bangsa Indonesia.
Pengkajian nilai-nilai filsafat Pancasila di dalam perguruan tinggi memang harus selalu dilaksanakan. Sebab, Pancasila selama ini menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia. Pengimplementasian dan pemahaman nilai-nilai tersebut sudah termasuk kewajiban dari mahasiswa.
Pancasila dalam ilmu filsafat dikatakan sebagai satu kesatuan sistem nilai ketuhanan yang tidak dapat dipisahkan dengan nilai kemanusiaan, nilai kemanusiaan juga tidak dapat dipisahkan dengan nilai kesatuan, begitu pun seterusnya.
Lebih lanjut Dr. Sumaryati, M.Hum. yang merupakan dosen Program Studi PPKn UAD menambahkan, “Hakikat Pancasila itu bisa kita tangkap atau peroleh dengan melalui tiga pendekatan, yaitu ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Ontologis membahas tentang apa yang ingin diketahui mengenai teori tentang keberadaan, epistemologis membahas mengenai bagaimana proses memperoleh pengetahuan, dan aksiologi membahas mengenai nilai yang berkaitan dengan kegunaan atau manfaat dari pengetahuan yang diperoleh. Dengan membahas ketiga unsur ini mahasiswa akan mengerti apa hakikat Pancasila.” (ark)