Sani, Semangat Membagi Ilmu
Sani Ulva Rahayu merupakan gadis yang sangat suka bertemu dengan anak kecil. Ia lahir di Banjarnegara, 6 Maret 2000. Menurutnya, melihat senyum di wajah anak-anak setiap hari merupakan hal yang sangat menyenangkan. Senyum ketulusan dengan mengharapkan perubahan di sekolahnya yang masuk daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) membuatnya semangat membagi ilmu. Sani menjadi salah 1 dari 7 peserta yang terdiri atas 2 mahasiswa UAD, UMP, Unsoed, Unsiq, UPY, dan UNS yang mengikuti program Kampus Mengajar di SD Negeri 2 Dieng Kulon, Jawa Tengah.
Program kerja (proker) favorit Sani yaitu membantu administrasi pembuatan perpustakaan dengan memanfaatkan rumah dinas yang tidak terpakai. Menurutnya hal tersebut merupakan proker yang sangat penting bagi sekolah dan peserta didik karena dengan adanya perpustakaan dan penataan buku-buku yang rapi, maka diharapkan tingkat literasi peserta didik di SD Negeri 2 Dieng Kulon semakin tinggi dan prestasi yang dihasilkan pun semakin banyak.
Selanjutnya ada juga Dieng bercerita. Di sini peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya kepada orang tua, kakek atau nenek mereka tentang cerita rakyat yang berkaitan dengan Dieng. Karena Dieng adalah daerah wisata yang banyak sekali cerita di dalamnya. Misalnya saja yang sudah banyak orang tahu tentang upacara pemotongan rambut gembel. Nah, setelah mendapatkan informasi, peserta didik menceritakan kembali cerita tersebut di hadapan teman-teman mereka.
“Kami berencana membuat banner untuk memberitahukan bahwa sekolah tersebut kedatangan mahasiswa Kampus Mengajar, untuk kemudian ditempel di depan sekolah. Selain itu, kami juga membuat akun Instagram SD N 2 Dieng Kulon sebagai sarana promosi dengan cara mengunggah kegiatan-kegiatan yang kami lakukan di SD tersebut,” kata Sani pada 6-4-2021.
Mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) angkatan 2018 menyampaikan, “Esensi pendidikan bagi saya yaitu memanusiakan manusia. Maksudnya adalah dengan adanya pendidikan seseorang jadi tahu cara bersikap yang baik kepada orang lain dan menghargai perbedaan sehingga muncul kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Pendidikan tidak hanya semata di bangku sekolah, tapi cara mengaplikasikan ilmu yang didapat di sekolah untuk lingkungan sekitar yang membutuhkan bantuan. Sebab, ilmu yang didapat tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya aksi nyata.” (Dew)