• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Langkah Nyata Mencegah Perundungan di Lingkungan Sekolah

14/03/2025/in Terkini /by Ard

Sosialisasi dan Deklarasi Anti-Bullying oleh Mahasiswa UAD yang Mengikuti Kampus Mengajar (Dok. Ribhia)

Bullying atau perundungan di lingkungan sekolah bukan sekadar isu sepele yang bisa diabaikan. Dampaknya dapat menghancurkan kepercayaan diri, merusak kesehatan mental, dan bahkan mengganggu perkembangan sosial anak. Oleh karena itu, langkah-langkah konkret untuk menghapus budaya perundungan menjadi sangat penting, seperti yang dilakukan dalam kegiatan sosialisasi dan deklarasi anti-bullying di SMP Muhammadiyah Pleret.

Acara ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah perwujudan nyata dari upaya bersama antara program Kampus Mengajar 8 dan Komunitas Sahabat Jogja Anti Bullying. Dengan menghadirkan para ahli di bidang pendidikan dan psikologi sosial, seperti Prof. Dr. Farida Hanum, M.Si. dan Dr. Ariefa Efianingrum, M.Si., kegiatan ini memberikan pemahaman mendalam tentang betapa seriusnya dampak perundungan serta bagaimana cara mencegahnya.

Salah satu poin penting yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah bahwa perundungan bukanlah kenakalan biasa. Prof. Farida Hanum menegaskan bahwa perundungan bisa menyebabkan trauma berkepanjangan, yang berdampak pada kesehatan mental siswa. Sementara itu, Dr. Ariefa Efianingrum menekankan pentingnya empati dan keberanian untuk bersuara ketika melihat tindakan perundungan terjadi.

Akan tetapi, apakah sosialisasi semacam ini cukup untuk menghentikan perundungan? Tentu tidak. Penting untuk memahami bahwa langkah ini hanyalah permulaan. Komitmen nyata dari seluruh elemen sekolah siswa, guru, dan tenaga kependidikan dibutuhkan agar kebijakan anti-bullying dapat berjalan efektif. Deklarasi anti-bullying yang diikrarkan dalam kegiatan ini adalah bentuk komitmen awal yang perlu terus diperkuat dengan kebijakan konkret, seperti pengawasan yang lebih ketat, program konseling, serta pendekatan berbasis nilai-nilai kemanusiaan di dalam kelas.

Keberhasilan acara ini juga menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci. Institusi pendidikan tidak bisa berdiri sendiri dalam menangani perundungan. Sinergi antara akademisi, komunitas, dan sekolah harus terus dikembangkan agar tercipta lingkungan yang benar-benar aman bagi peserta didik. Kampus Mengajar 8 dan Komunitas Sahabat Jogja Anti Bullying telah menunjukkan bahwa ketika berbagai pihak bersatu, perubahan nyata dapat dimulai.

Harapannya, inisiatif seperti ini tidak berhenti di SMP Muhammadiyah Pleret saja, tetapi bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk lebih aktif dalam membangun budaya anti-bullying. Karena sejatinya, pendidikan bukan hanya tentang akademik, tetapi juga membentuk karakter dan nilai kemanusiaan yang luhur. Sekolah yang aman adalah hak setiap anak, dan sudah saatnya kita semua berperan untuk mewujudkannya. (Ribhia/din)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sosialisasi-dan-Deklarasi-Anti-Bullying-oleh-Mahasiswa-UAD-yang-Mengikuti-Kampus-Mengajar-Dok.-Ribhia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-14 10:37:382025-03-14 10:37:38Langkah Nyata Mencegah Perundungan di Lingkungan Sekolah

Bincang Santai: Vape – Tren Gaya atau Ancaman Nyata?

14/03/2025/in Terkini /by Ard

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Bersama Remaja Masjid Jogokariyan (RMJ) pada Acara Edukasi Kesehatan (Dok. Kesmas UAD)

Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan bahaya penggunaan rokok elektrik atau vape di kalangan remaja, telah dilaksanakan acara edukasi kesehatan bertajuk “Vape: Tren Gaya atau Ancaman Nyata?” di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, pada 18 Februari 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan remaja dan bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang dampak penggunaan vape terhadap kesehatan serta risiko jangka panjang yang mungkin ditimbulkannya.

Kegiatan ini menyasar kelompok Remaja Masjid Jogokariyan (RMJ) sebagai bagian dari implementasi Program Pemberdayaan Umat (Prodamat) Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Di bawah bimbingan Dr. Heni Trisnowati, S.K.M., M.P.H., kelompok mahasiswa yang terdiri atas Purwati, Rini Ismiyati, Ahmad Riyanto, dan Lusiana Ambarsari berkolaborasi mengajak peserta untuk berpartisipasi aktif dalam rangkaian edukasi. Sebelum sesi edukasi kesehatan, peserta terlebih dahulu mengikuti pemeriksaan gula darah dan konsultasi kesehatan.

Acara dikemas dalam bentuk bincang santai yang diselingi dengan kuis interaktif, sehingga peserta dapat lebih mudah memahami informasi yang disampaikan. Dalam sesi diskusi, peserta diajak mengenali kandungan dalam cairan vape serta dampaknya terhadap paru-paru dan organ tubuh lainnya. Materi disampaikan oleh dr. Ahmad Riyanto dengan pendekatan yang ringan tetapi berbobot, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja mengenai bahaya vape. Risiko penggunaan vape tidak hanya mengancam pengguna langsung, tetapi juga orang-orang di sekitarnya yang dapat terpapar residu uap vape yang menempel pada benda-benda di lingkungan.

Dalam kesempatan tersebut, slogan “Sehat Dimulai dari Saya” menjadi pesan utama yang ditekankan agar generasi muda lebih peduli dalam menjaga kesehatan dengan menghindari kebiasaan merokok, baik rokok konvensional maupun rokok elektrik. Edukasi mengenai bahaya rokok elektrik menjadi langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya vape, generasi muda diharapkan tidak tergiur untuk mencoba atau menggunakan vape, mengingat zat-zat berbahaya yang terkandung di dalamnya. Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul kesadaran lebih tinggi di kalangan remaja untuk menjaga kesehatan serta menjauhi kebiasaan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain di sekitar mereka. (ht,ri & lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Bersama-Remaja-Masjid-Jogokariyan-RMJ-pada-Acara-Edukasi-Kesehatan-Dok.-Kesmas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-14 10:29:262025-03-14 10:29:26Bincang Santai: Vape – Tren Gaya atau Ancaman Nyata?

Relevansi Rukun Islam dalam Menghadapi Tantangan Zaman

14/03/2025/in Feature /by Ard

Dr. Nur. Kholis, S.Ag., M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang AIK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Ceramah Tarawih 1 Maret 2025 di Masjid Islamic Center UAD. (Dok. Tsulusiyah)

Rukun Islam yang lima oleh para ulama dibagi menjadi tiga kelompok besar. Pembagian ini terdiri atas ibadah syakhsiyah seperti syahadat dan salat, ibadah ijtimaiyah yang mencakup puasa dan zakat, serta ibadah siyasah yang merujuk pada haji. Hal ini disampaikan oleh Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag., selaku Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sekaligus anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam ceramah tarawih Ramadan 1446 H di Masjid Islamic Center UAD pada 1 Maret 2025.

Dalam ceramahnya, Dr. Nur Kholis menyoroti makna ibadah puasa yang termasuk dalam ibadah ijtimaiyah. Meskipun puasa dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, tujuan utamanya juga berkaitan erat dengan aspek sosial kemasyarakatan. Puasa di bulan Ramadan bukan hanya sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga untuk mempererat hubungan sosial antarsesama manusia.

Dr. Nur Kholis menekankan bahwa tantangan zaman saat ini semakin kompleks, terutama dalam tiga aspek utama: kesepian dan keterasingan sosial, stres akibat beban hidup yang berat, serta hilangnya nilai-nilai spiritualitas.

  1. Kesepian dan Keterasingan Sosial

Salah satu penyebab utama keterasingan sosial adalah kemajuan teknologi yang mengurangi interaksi tatap muka. Contohnya, dalam satu keluarga, masing-masing anggota sibuk dengan gawai sehingga komunikasi menjadi dangkal. Hal ini mengakibatkan kurangnya kedalaman hubungan meskipun berada dalam satu lingkungan sosial.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap keterasingan sosial adalah pergeseran nilai dalam keluarga yang lebih menekankan materialisme dan individualisme. Banyak orang menilai kesuksesan dari harta dan status sosial, yang akhirnya menyebabkan mereka merasa terasing jika belum mencapai standar tersebut. Kurangnya dukungan emosional dalam keluarga juga memperparah keadaan, menyebabkan individu sulit mengatasi berbagai permasalahan hidup.

Solusi yang ditawarkan, yaitu: pertama, mengingat kebersamaan dengan Allah, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah: 186. Kedua, meningkatkan interaksi dengan keluarga dan teman-teman dekat melalui komunikasi langsung. Ketiga, bergabung dengan komunitas yang memiliki nilai dan tujuan yang sama. Keempat, berbagi kebaikan dengan orang lain, baik dalam bentuk perhatian, bantuan, maupun menjadi pendengar yang baik.

  1. Stres Akibat Beban Hidup yang Berat

Beban hidup yang semakin berat, baik dari segi pekerjaan maupun masalah keluarga, menjadi salah satu pemicu utama stres. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental seseorang.

Solusi yang ditawarkan, yaitu: pertama, menjaga keseimbangan hidup agar tidak terfokus hanya pada urusan duniawi. Kedua, memprioritaskan ibadah seperti salat tepat waktu, sebagaimana sabda Nabi Muhammad dalam HR. Ahmad. Ketiga, melatih kekhusyukan dalam ibadah melalui salat, zikir, dan doa sebagai sarana menenangkan jiwa. Keempat, memastikan istirahat yang cukup agar tubuh tetap prima. Kelima, menjaga kesehatan mental dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat.

  1. Hilangnya Nilai-Nilai Spiritualitas

Fokus yang berlebihan pada urusan duniawi dapat mengakibatkan spiritualitas seseorang semakin dangkal. Hal ini berakibat pada menurunnya kedekatan seseorang dengan Allah dan sesama manusia.

Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi hal ini adalah dengan menjadikan puasa Ramadan sebagai sarana membangun kedekatan dengan Allah dan sesama manusia serta memanfaatkan momen Ramadan untuk meningkatkan hubungan sosial dengan keluarga, teman, dan tetangga.

Sebagai penutup, Dr. Nur Kholis mengajak seluruh umat Islam untuk benar-benar memanfaatkan bulan Ramadan sebagai kesempatan memperkuat hubungan dengan Allah dan mempererat persaudaraan antarsesama. Dengan menjalankan ibadah dengan baik, diharapkan umat Islam mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks ini dengan lebih baik. (Lusi)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Nur.-Kholis-S.Ag_.-M.Ag_.-selaku-Wakil-Rektor-Bidang-AIK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-pada-Ceramah-Tarawih-1-Maret-2025-di-Masjid-Islamic-Center-UAD.-Dok.-Tsulusiyah.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-14 10:18:572025-03-14 10:18:57Relevansi Rukun Islam dalam Menghadapi Tantangan Zaman

HIMAKOM UAD Gelar Berbagi Takjil dan Open Donasi di Bulan Ramadan

14/03/2025/in Terkini /by Ard

Berbagi Takjil di Bulan Ramadan oleh HIMAKOM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. HIMAKOM UAD)

Bulan suci Ramadan menjadi momen bagi banyak orang untuk berbagi kebaikan, termasuk mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) UAD sukses menggelar kegiatan berbagi takjil dan open donasi pada Minggu, 9 Maret 2025, di Alun-Alun Utara, Yogyakarta.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Divisi Sosial Kemasyarakatan HIMAKOM yang bertujuan untuk membantu masyarakat sekitar yang sedang menjalankan ibadah puasa. Ketua pelaksana, Bagus Nur Ramadhan, menjelaskan bahwa takjil yang dibagikan berasal dari hasil donasi yang dikumpulkan selama kurang lebih satu minggu sebelum acara berlangsung.

“Donasi yang sudah terkumpul kami belikan takjil untuk dibagikan di Alun-Alun Utara pada Minggu, 9 Maret 2025. Alhamdulillah acara bagi takjil ini berjalan dengan lancar,” ujarnya.

Bagus mengungkapkan bahwa kegiatan ini berawal dari program open donasi yang sebelumnya telah dilaksanakan HIMAKOM. “Awalnya, kami memang sudah memiliki program open donasi dalam bentuk pengumpulan buku bekas dan pakaian layak pakai. Donasi tersebut kami salurkan ke panti asuhan pada 18 Februari 2025. Setelah kegiatan itu, kami menyadari bahwa bulan Ramadan adalah momen yang tepat untuk melanjutkan aksi berbagi, sehingga kami mengemas donasi dalam bentuk pembagian takjil,” jelasnya.

Takjil yang dibagikan dalam kegiatan ini ditujukan kepada masyarakat yang berada di sekitar Alun-Alun Utara, termasuk tukang becak, tukang ojek, petugas kebersihan, dan pedagang kaki lima.

Dalam pelaksanaannya, HIMAKOM menghadapi kendala dalam jumlah panitia yang terbatas. “Karena kegiatan ini dilaksanakan saat liburan semester, banyak pengurus HIMAKOM yang sudah pulang ke kampung halaman, sehingga hanya tujuh orang yang bisa ikut serta. Namun, kami tetap berusaha semaksimal mungkin dengan memanfaatkan sumber daya yang ada,” ungkap Bagus.

Selain itu, HIMAKOM memastikan bahwa donasi yang telah dikumpulkan tersalurkan dengan baik. “Kami menargetkan penerima donasi bagi takjil ini adalah orang-orang yang berada di sekitar Alun-Alun Utara. Mulai dari tukang becak, tukang ojek, petugas kebersihan, hingga pedagang kaki lima. Untuk donasi pakaian yang telah kami kumpulkan sebelumnya, kami salurkan ke panti asuhan di daerah Kalangan, Banguntapan,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, HIMAKOM berharap dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar serta mempererat silaturahmi antaranggota HIMAKOM. “Tujuan dari kegiatan ini, baik donasi pakaian maupun pembagian takjil, adalah agar HIMAKOM dapat berkontribusi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Kami ingin kegiatan sosial seperti ini dapat terus dilakukan di tahun-tahun mendatang karena selain membantu sesama, kegiatan ini juga memperluas jaringan silaturahmi,” tutur Bagus.

Selain itu, ia berharap kegiatan tersebut dapat menjadi inspirasi bagi organisasi mahasiswa lainnya untuk melakukan aksi serupa. “Kami berharap, apa yang telah kami lakukan bisa menjadi contoh bagi organisasi mahasiswa lain di UAD. Apa pun bentuk donasinya, selama bermanfaat bagi sesama, tentu akan menjadi hal yang baik. Semoga ini bisa menjadi budaya positif yang terus dilanjutkan oleh kepengurusan HIMAKOM di masa depan,” ujarnya.

Dari sisi antusiasme masyarakat, HIMAKOM menerima banyak respons positif. “Alhamdulillah, banyak pihak yang tertarik dengan kegiatan ini. Dukungan mereka terlihat dari banyaknya donasi yang kami terima, baik dalam bentuk pakaian maupun untuk berbagi takjil. Hal itu membuktikan bahwa masih banyak orang yang peduli terhadap sesama. Tentu ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus menjalankan kegiatan sosial seperti ini ke depannya,” tutupnya.

Kegiatan berbagi takjil dan open donasi yang diselenggarakan HIMAKOM UAD menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa dapat berperan aktif dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan semangat berbagi yang terus dijaga, HIMAKOM berharap aksi sosial ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang dan menginspirasi organisasi mahasiswa lain untuk ikut serta dalam gerakan kepedulian sosial. (Nov)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Berbagi-Takjil-di-Bulan-Ramadan-oleh-HIMAKOM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-HIMAKOM-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-14 10:13:542025-03-14 10:13:54HIMAKOM UAD Gelar Berbagi Takjil dan Open Donasi di Bulan Ramadan

Teddy Prasetia, Mahasiswa UAD Mengajar di Filipina Melalui Program SEA Teacher

13/03/2025/in Feature /by Ard

Teddy Prasetia, Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang Mengajar di Filipina (Dok. Teddy)

Teddy Prasetia, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), baru saja menyelesaikan program SEA Teacher selama 26 hari di Filipina, dari 23 Januari hingga 18 Februari 2025. SEA Teacher, atau South East Asian Teacher Program, adalah program pertukaran mahasiswa yang memberikan kesempatan bagi calon guru di Asia Tenggara untuk mengasah keterampilan mengajar di sekolah-sekolah luar negeri.

Teddy mengungkapkan bahwa motivasinya mengikuti program ini adalah untuk mendapatkan pengalaman internasional serta melihat bagaimana guru-guru di luar Indonesia mengajar, khususnya dalam bahasa Inggris. “Kapan lagi bisa ke luar negeri, dapat fasilitas, pengalaman baru, dan teman-teman baru?” ujarnya.

Setibanya di Filipina pada 23 Januari, Teddy dan peserta lainnya dijemput dari bandara dan menempuh perjalanan selama empat jam menuju Central Luzon State University, Science City of Muñoz. Minggu pertama diisi dengan campus tour dan perkenalan dengan staf universitas serta sesama peserta SEA Teacher dari Jepang, Thailand, dan Indonesia.

Teddy ditempatkan di University Science High School (USHS) dan mengajar bahasa Inggris untuk dua kelas, 8 Inventors dan 8 Researchers. Jam mengajarnya cukup unik, yakni sore hari pukul 15.00-17.00. “Pagi sampai siang lebih banyak waktu senggang, jadi aku sering jalan-jalan dan menikmati jajanan khas Filipina, seperti kwek-kwek,” tuturnya.

Mengajar di Filipina memberikan tantangan tersendiri bagi Teddy. Ia sempat merasa minder karena kemampuan bahasa Inggris siswanya sangat baik. Namun, dukungan dari guru pembimbing di sana membuatnya lebih percaya diri. “Miss, aku insecure, aku nggak yakin bisa mengajar,” kata Teddy kepada guru pembimbingnya. Namun, sang guru terus menyemangatinya hingga akhirnya ia berhasil menyelesaikan final teaching demo dengan baik.

Selain mengajar, program ini juga memberikan kesempatan untuk menjelajahi budaya Filipina. Setiap akhir pekan, Teddy dan peserta lainnya mengunjungi berbagai tempat wisata, termasuk Baler, Baguio, dan Manila. Mereka menghadiri seminar internasional di State University of Aurora, menikmati pemandangan pantai, serta mengunjungi National Museum dan situs bersejarah tempat eksekusi pahlawan nasional Filipina, Jose Rizal.

Yang tak kalah menarik adalah sesi cultural exchange, di mana Teddy bersama mahasiswa UAD dan UPI menampilkan tarian tradisional Indonesia dengan mengenakan pakaian adat. “Mereka benar-benar kagum, bahkan ada yang bilang Indonesia sangat niat dalam menampilkan budaya,” ujarnya.

Pengalaman ini tidak hanya memberi Teddy kesempatan untuk mengajar di lingkungan internasional, tetapi juga memperkaya wawasan budayanya. “SEA Teacher bukan sekadar mengajar, tapi juga belajar dan membangun relasi lintas budaya,” ungkapnya. (Doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Teddy-Prasetia-Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-yang-Mengajar-di-Filipina-Dok.-Teddy.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-13 10:12:212025-03-13 10:12:21Teddy Prasetia, Mahasiswa UAD Mengajar di Filipina Melalui Program SEA Teacher

Sosialisasi Dahlan Muda Menginspirasi 2025: Dari Mahasiswa untuk Indonesia

13/03/2025/in Terkini /by Ard

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Bersama Siswa SMA N 2 Banguntapan (Dok. Nafisa)

Dalam rangka program Dahlan Muda Menginspirasi, dua mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Nafisa Anindya Kusumo dan Fadhilah Putri Dwiyanti, mengadakan sosialisasi di SMA Negeri 2 Banguntapan, Bantul. Keduanya adalah mahasiswa Program Studi Gizi yang menerima Beasiswa Talenta Unggul di UAD. Kegiatan ini berlangsung dengan pendampingan dosen Dyah Suryani, S.Si., M.Kes.

Sosialisasi dimulai pukul 13.30 WIB dengan peserta dari siswa kelas 12. Program Dahlan Muda Menginspirasi bertujuan memberikan motivasi serta inspirasi kepada pelajar SMA/SMK/MA untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi guna mengurangi angka pengangguran terbuka di Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan informasi mengenai UAD.

Kepala SMA Negeri 2 Banguntapan, Jaka Tumuruna, S.Pd., M.Pd., menyambut baik kegiatan ini. “Dengan datangnya Dahlan Muda yang terjun langsung ke sekolah dan memotivasi siswa untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi, sangatlah bermanfaat. Mereka juga sangat inspiratif dalam menyampaikan pengalaman masuk ke universitas dengan akreditasi Unggul,” ujarnya.

Salah satu guru, Asri Puji Rahayu, S.Pd., juga memberikan apresiasi dan berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut. “Semoga ke depan Dahlan Muda mau kembali berkontribusi ke sekolah kami agar siswa semakin mantap melanjutkan studi,” katanya.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi siswa dengan memberikan informasi seputar perkuliahan serta meningkatkan semangat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Selain itu, Dahlan Muda Menginspirasi juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk melatih kemampuan berbicara di depan umum, menumbuhkan jiwa kepedulian, serta mempererat hubungan dengan para guru di sekolah mereka. (Doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Bersama-Siswa-SMA-N-2-Banguntapan-Dok.-Nafisa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-13 10:05:432025-03-13 10:05:43Sosialisasi Dahlan Muda Menginspirasi 2025: Dari Mahasiswa untuk Indonesia

Orientasi Mahasiswa Baru Pascasarjana Farmasi UAD: Siap Cetak Lulusan Unggul

13/03/2025/in Terkini /by Ard

Orientasi Program Studi Pascasarjana Farmasi UAD (Dok Dilla)

Program Studi Pascasarjana Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menyelenggarakan orientasi mahasiswa baru pada Senin, 10 Maret 2025, melalui platform Zoom Meeting. Acara ini disambut dengan antusias oleh Dekan Fakultas Farmasi UAD dan dihadiri oleh 24 mahasiswa baru yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia. Mereka memiliki latar belakang keilmuan yang beragam, mulai dari farmasi, biologi, hingga kimia.

Ketua Program Studi, Dr. apt. Moch. Saiful Bachri, M.Sc., bersama Sekretaris Prodi Dian Prasasti, M.Sc., membuka acara dengan kabar membanggakan: Program Pascasarjana Farmasi UAD telah meraih akreditasi Unggul. Program ini menawarkan dua bidang peminatan, yaitu pengembangan obat dan kosmetika bahan alam serta farmasi klinis komunitas.

Dalam sambutannya, Dr. Saiful menegaskan komitmen program studi dalam mendukung mahasiswa agar lulus tepat waktu. Ia mengungkapkan bahwa rekor penyelesaian studi tercepat di Program Magister Farmasi UAD adalah 1 tahun 3 bulan. Prestasi ini membuktikan bahwa lulusan UAD mampu bersaing di dunia kerja, dengan banyak yang sukses menjadi dosen atau melanjutkan studi ke luar negeri.

Menginspirasi para mahasiswa baru, Muhammad Ma’ruf, M.Farm., alumni yang berhasil menyelesaikan studi dalam waktu 1 tahun 3 bulan, hadir sebagai pembicara tamu. Ia berbagi strategi sukses selama menempuh pendidikan S2, mulai dari manajemen waktu yang efektif, pemilihan topik penelitian yang tepat, hingga publikasi di jurnal bereputasi.

Ma’ruf menekankan pentingnya memilih penelitian yang sesuai dengan minat dan melanjutkan riset dari S1 untuk memperdalam kajian. Ia juga mengingatkan pentingnya selektif dalam memilih jurnal, menghindari jurnal predator, serta memanfaatkan beasiswa atau proyek penelitian dosen sebagai sumber pendanaan. Selain itu, orientasi ini juga menyoroti pentingnya partisipasi dalam konferensi ilmiah sebagai ajang bertukar wawasan dan mendapatkan masukan dari para ahli.

Menurut Aulia Syafadilla Azali, salah satu mahasiswa baru, ia merasa sangat bangga dapat bergabung dalam Program Studi Pascasarjana Farmasi UAD. Sejak awal perkuliahan, ia sudah diajak berpikir kritis bersama dosen dan teman-teman yang sangat berkompeten. Ia yakin bahwa dirinya dapat mengembangkan keilmuan di bidang farmasi, khususnya dalam pengembangan obat bahan alam yang menjadi minat utamanya.

Dengan berbagai wawasan berharga yang dibagikan dalam acara ini, mahasiswa baru Program Pascasarjana Farmasi UAD kini semakin siap menempuh perjalanan akademik mereka. Berbekal strategi yang tepat dan dukungan dari program studi, mereka diharapkan mampu mencapai kesuksesan dalam studi dan karier di bidang farmasi. (Dilla)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Orientasi-Program-Studi-Pascasarjana-Farmasi-UAD-Dok-Dilla.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-13 09:59:312025-03-13 09:59:31Orientasi Mahasiswa Baru Pascasarjana Farmasi UAD: Siap Cetak Lulusan Unggul

Peran Muhammadiyah dalam Mewujudkan Kemakmuran Ekonomi Umat Melalui Amal Usaha

13/03/2025/in Feature /by Ard

Dr. Utik Bidayati, S.E., M.M., saat mengisi kajian PWM DIY sesi ketiga (Dok. Humas UAD)

Muhammadiyah terus berkomitmen dalam mewujudkan kesejahteraan umat melalui penguatan ekonomi berbasis amal usaha. Komitmen itu terlihat dalam sesi ketiga Pengajian Ramadan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 1446 H. Pengajian ini berlangsung pada Minggu, 9 Maret 2025, bertempat di Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Dr. Utik Bidayati, S.E., M.M. selaku Ketua Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Pusat ’Aisyiyah sekaligus Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum (KKAU) UAD turut hadir sebagai pemateri. 

Menurut Dr. Utik, Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan telah mengembangkan berbagai model dakwah berbasis ekonomi. Tidak hanya mengajarkan tentang fikih, tetapi juga strategi ekonomi agar umat bisa mandiri secara finansial. Dalam upaya ini, Muhammadiyah telah membentuk berbagai komunitas pelaku usaha, seperti Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM), Jaringan Tani Muhammadiyah (JATAM), dan Ikatan Saudagar dan Wirausaha ‘Aisyiyah (ISWARA).

Ia menyoroti peran pemuda dalam dakwah agar tidak hanya berbicara mengenai ibadah dan fikih, tetapi juga cara membangun ekonomi umat. Menurutnya, pemuda harus memiliki tekad kuat untuk mentransfer ilmu dan pengalamannya kepada sesama umat. Hal itu berlaku tidak hanya dalam konteks dakwah, tetapi juga pembangunan ekonomi sebagai salah satu pilar utama Muhammadiyah.

“Umat Islam tidak hanya dituntut untuk beriman kepada Allah, tetapi juga berperan aktif dalam membangun kesejahteraan. Salah satu langkah yang ditempuh adalah mengembangkan amal usaha yang mampu menopang ekonomi umat,” imbuhnya.

Bahkan kini amal usaha Muhammadiyah telah berkembang pesat mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, sosial, hingga ekonomi. Hal tersebut terbukti dari tiga perguruan tinggi, ratusan sekolah, serta layanan kesehatan yang tersebar di berbagai daerah. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa penguatan pilar ekonomi sangat penting dalam mendukung dakwah Muhammadiyah.

“Kita memiliki jutaan warga persyarikatan, dan ini adalah modal luar biasa untuk mengembangkan ekonomi umat. Dengan kaderisasi yang baik, kita dapat memperluas jangkauan dakwah dan menciptakan lebih banyak amal usaha yang berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat,” tutup Dr. Utik.

Dengan adanya ekonomi yang kuat, dakwah akan semakin berkualitas serta dapat menjangkau lebih luas. Muhammadiyah telah membuktikan bahwa amal usaha yang dikelola dengan baik dapat menopang keberlangsungan gerakan serta memakmurkan umat. Dengan kaderisasi yang terarah dan pemanfaatan potensi ekonomi yang ada, Muhammadiyah terus berupaya menghadirkan solusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memperluas jangkauan dakwah di berbagai bidang. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Utik-Bidayati-S.E.-M.M.-saat-mengisi-kajian-PWM-DIY-sesi-ketiga-Dok.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-13 09:51:252025-03-13 09:51:25Peran Muhammadiyah dalam Mewujudkan Kemakmuran Ekonomi Umat Melalui Amal Usaha

Mahasiswa KKN UAD Gandeng PKK Ngajeg Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi

13/03/2025/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat mempraktekkan pembuatan lilin aromaterapi (Dok. KKN I.A.1)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit I.A.1 berperan aktif dalam program pengelolaan limbah di masyarakat. Pada 9 Februari 2025, mereka berkolaborasi dengan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dusun Ngajeg, Sleman, untuk mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi ramah lingkungan. Program ini bertujuan mengurangi pencemaran akibat pembuangan minyak jelantah sembarangan serta membuka peluang ekonomi bagi warga.

Pembuatan lilin aromaterapi menggunakan bahan-bahan sederhana, seperti palm wax, minyak esensial, dan pewarna khusus lilin atau krayon. Proses pembuatannya juga tidak memerlukan alat yang rumit, cukup menggunakan peralatan dapur seperti panci, sendok, cetakan lilin, sumbu lilin atau benang kasur, serta penyangga sumbu. Dengan cara ini, masyarakat dapat dengan mudah mempraktikkannya di rumah.

Kepala Dukuh Ngajeg, Heru Pamungkas, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi mahasiswa KKN dalam kegiatan ini. Ia berharap program tersebut dapat terus berkembang dan memberikan manfaat lebih luas bagi warga. Hal senada juga disampaikan oleh salah satu kader PKK, Sri, yang menyambut baik inovasi ini. Menurutnya, mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi bukan hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.

Program tersebut mendapat respons positif dari warga karena selain berdampak ekologis, produk lilin aromaterapi yang dihasilkan memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan. Berbagai aroma yang dihasilkan dari lilin ini juga memberikan daya tarik tersendiri, sehingga berpotensi menjadi produk lokal yang bersaing di pasaran. Warga mulai melihat peluang untuk mengembangkan usaha ini secara lebih serius.

Ke depannya, PKK Dusun Ngajeg berencana mengembangkan variasi produk serta memperluas pemasaran agar inovasi ini semakin dikenal dan diminati masyarakat luas. Dengan adanya pendampingan dari mahasiswa KKN UAD, diharapkan program ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan serta perekonomian warga Dusun Ngajeg. (Doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-saat-mempraktekkan-pembuatan-lilin-aromaterapi-Dok.-KKN-I.A.1.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-13 09:44:442025-03-13 09:44:44Mahasiswa KKN UAD Gandeng PKK Ngajeg Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi

Penyuluhan Etika Bermedia Sosial untuk Masyarakat Padukuhan Tengklik

12/03/2025/in Terkini /by Ard

Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Gelar Penyuluhan di Padukuhan Tengklik (Dok. Aulia)

Perkembangan teknologi dan media sosial telah memberikan banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, tetapi di sisi lain juga membawa tantangan, seperti penyebaran ujaran kebencian (hate speech) dan berita bohong (hoaks). Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam bermedia sosial secara bijak, Atqo Darmawan Aji, S.H., M.H., selaku dosen Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan penyuluhan bertajuk “Etika dalam Bermedia Sosial” pada 20 Februari 2025, dalam acara perkumpulan masyarakat Padukuhan Tengklik, Tegalrejo, Gunungkidul.

Dalam penyuluhan ini, ia menyoroti pentingnya mengenali dan menghindari ujaran kebencian yang kerap muncul di media sosial. Ujaran kebencian adalah bentuk ekspresi yang menyerang individu atau kelompok berdasarkan suku, agama, ras, antargolongan (SARA), gender, atau faktor lainnya. Masyarakat diimbau untuk tidak menggunakan kata-kata kasar, tidak menyebarkan konten provokatif, serta melaporkan ujaran kebencian yang ditemui kepada pihak berwenang atau platform media sosial terkait. Selain dapat merugikan orang lain, pelaku ujaran kebencian juga dapat dikenakan sanksi hukum sesuai dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Penyuluhan juga membahas bahaya penyebaran hoaks yang dapat menyesatkan dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Hoaks umumnya memiliki ciri-ciri seperti tidak mencantumkan sumber yang jelas, mengandung unsur kebencian atau provokasi, serta berasal dari media yang tidak tepercaya. Untuk mencegah penyebaran hoaks, masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikannya, menggunakan sumber berita resmi dan tepercaya, serta bertanya kepada pihak yang lebih memahami jika ragu.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya etika dalam bermedia sosial serta membantu menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat dan bertanggung jawab. Dengan memahami dan menerapkan etika dalam bermedia sosial, masyarakat dapat terhindar dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan media sosial yang tidak bijak. (Ule/Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dosen-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Gelar-Penyuluhan-di-Padukuhan-Tengklik-Dok.-Aulia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-12 11:52:222025-03-12 11:52:22Penyuluhan Etika Bermedia Sosial untuk Masyarakat Padukuhan Tengklik
Page 41 of 300«‹3940414243›»

TERKINI

  • Mahasiswa UAD Menginspirasi Siswa SMAT Darul Hikmah08/06/2025
  • Job Fair dan Minat Gen Z pada Dunia Kerja08/06/2025
  • BEM FH UAD Gelar Pelatihan Penyelesaian Perkara Pidana Melalui Restorative Justice08/06/2025
  • Prodi Gizi UAD Adakan PKM Bertema Keamanan Makanan Sekolah08/06/2025
  • HMPS Gizi UAD Menggelar Pelatihan Public Speaking08/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Juara 1 Nasional Solo Vokal Pop di Ajang Euphoria Art 202508/06/2025
  • Mahasiswa PBSI UAD Raih Juara III Lomba Esai Victory Cup 202507/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Nasional Solo Pop Porseni 202504/06/2025
  • Kejutan Manis Tim Futsal UAD: Raih Juara 1 TUN FC 202504/06/2025
  • UKM Basket Putra UAD Juara 1 pada Kompetisi GBC 202504/06/2025

FEATURE

  • Aninda Cahaya Putri: Manfaatkan Roadmap untuk Kuliah08/06/2025
  • Counter Attack Jadi Senjata Rahasia UKM Futsal UAD08/06/2025
  • Peran Mahasiswa Hadapi Krisis Seksual08/06/2025
  • Wisudawan Terbaik UAD Temukan Makna Ilmu dalam Syukur dan Cinta Alam08/06/2025
  • Indonesia Darurat Seksual dan Perspektif IMM07/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top