Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) membuat Clawbone Mask berbahan dasar limbah ceker ayam (Dok. Istimewa)
Masker wajah merupakan salah satu metode kecantikan yang sangat digandrungi oleh para remaja saat ini. Mempunyai kulit wajah yang bersih, bebas jerawat, dan glowing adalah impian semua orang. Untuk mewujudkan impian itu, tim Clawbone Mask berinovasi membuat masker wajah yang dinamakan “Clawbone Mask: Masker Kolagen dari Limbah Tulang Ceker Ayam dengan Penambahan Brazilin Kayu Secang sebagai Anti Aging dan Anti Acne”.
Clawbone mask adalah masker wajah yang bahan dasarnya menggunakan pemanfaatan limbah tulang ceker ayam, tepung beras, dan ekstrak kulit kayu secang. Masker ini mengandung kolagen yang terdapat pada tulang ceker ayam dan ekstrak brazilin dari kulit kayu secang. Manfaat masker selain sebagai antioksidan, anti acne, dan anti aging, juga berguna untuk peremajaan kulit.
Inovasi yang membanggakan ini merupakan ide mahasiswa dan dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Mereka adalah Tsabitah Hanun Nur Afifah dari Program Studi (Prodi) Bisnis Jasa dan Makanan, Fayyadl Faisal dari Prodi Sastra Inggris, Faiza Fatih Izzana dari Prodi Bisnis Jasa dan Makanan, Gita Novita Ramdani dari Prodi Kesehatan Masyarakat, dan Vivi Ikromatun Nisa’ dari Prodi Kesehatan Masyarakat, dengan dosen pembimbing Retnosyari Septiyani, S.T.P., M.Sc.
Tsabitah selaku ketua mengatakan bahwa timnya merupakan salah satu yang lolos pendanaan melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2024 dalam skim PKM Kewirausahaan yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
Produk tersebut diciptakan dengan tujuan mengoptimalkan pemanfaatan limbah ceker ayam dan kayu secang, menjadi pionir masker wajah dari tulang ceker ayam, mengeluarkan terobosan baru kosmetik kolagen ceker ayam dengan harga yang bersaing di pasaran, dan memasarkan produk clawbone mask ke seluruh wilayah di dalam negeri maupun luar negeri
Kegiatan pemasaran dan promosi juga dilakukan melalui media sosial, marketplace, platform media sosial, YouTube, dan beberapa kegiatan. Di antaranya adalah pameran di Jogja Expo Center (JEC) dalam acara Internasional Business Solutions, Pameran Akreditasi, Kegiatan Bazar Kopma di Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), dan melakukan siaran radio promosi produk di Star FM Jogja.
Tsabitah dan timnya pun banyak melakukan kerja sama dengan rumah potong ayam, produsen olahan ceker tanpa tulang, petani beras, produsen rempah-rempah (kayu secang), dan CV Progress Jogja selaku mitra pemasok bahan baku dan mitra produksi. Selain itu, mereka juga menjalin mitra dengan usaha mikro kecil menengah (UMKM) Bias Sita sebagai pemasok bahan baku, PT Gawe Becik Nadhah Anugrah (GENAH) sebagai mitra pemasar, PT Citarasa Food Nusantara yang juga sebagai mitra pemasar, DIY PACK selaku mitra kemasan, ekspedisi jasa kirim, dan laboratorium.
Diharapkan dengan adanya inovasi baru ini, bisa mengurangi limbah tulang ceker ayam, melakukan pemanfaatan dari kayu secang yang mana orang-orang belum banyak yang mengetahui khasiat dari ekstrak kayu secang, dan menjadi ladang usaha bagi Tsabitah serta tim.
Clawbone mask ini telah dipasarkan di seluruh Indonesia melalui media sosial. Tentunya harganya sangat terjangkau dengan kisaran mulai Rp4.000,00 hingga Rp18.000,00. Untuk informasi lebih lanjut, dapat diakses melalui Instagram @clawbone_mask, YouTube Clawbone Mask, dan marketplace Shopee (Clawbone Beauty).
uad.ac.id