UAD Lakukan Edukasi Stunting dan Pengobatan Sendiri di Dusun Jati, Samigaluh
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Reguler Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode 88 dilakukan di salah satu wilayah di Samigaluh, tepatnya di Dusun Jati, Desa Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari Fakultas Farmasi UAD mengusung tema “Edukasi Pencegahan Stunting dan Skrining Faktor Risiko Anemia serta Edukasi Penobatan Tanpa Resep pada Wanita Usia Produktif dan Remaja” dalam programnya.
Kegiatan dilakukan selama dua hari yaitu pada Selasa 15 Februari 2022 dan Sabtu 19 Februari 2022, yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan rutin Posyandu balita dan lansia di Dusun Jati. Skrining faktor risiko anemia dilakukan pada wanita usia subur dan remaja di dusun tersebut. Hal ini dilakukan karena salah satu faktor risiko terjadinya stunting adalah anemia pada usia remaja maupun pada usia subur. Tujuannya untuk mencegah terjadinya stunting pada balita yang dilahirkan ibu hamil pada usia tersebut. Selain skrining anemia, dilakukan juga pemeriksaan gula darah dan asam urat pada warga masyarakat setempat.
Edukasi mengenai pengobatan tanpa resep atau sering dikenal sebagai swamedikasi tak ketinggalan disampaikan. Edukasi ini dilakukan oleh Apt. Susan Fitria Candradewi, M.Sc., yang merupakan dosen Fakultas Farmasi UAD. Edukasi pengobatan sendiri berguna untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan warga Dusun Jati mengenai penyakit-penyakit yang dapat diobati dengan pengobatan sendiri, di antaranya pusing (sakit kepala), diare, susah buang air besar, mual muntah, anemia, batuk, dan flu.
Selain itu masyarakat perlu mengetahui mengenai cara penggunaan obat secara benar, dan di mana tempat yang paling baik untuk mendapatkan obat ketika melakukan swamedikasi. Hal lainnya yang perlu diperhatikan ketika melakukan pengobatan sendiri adalah memastikan bahwa gejala yang dialami dengan obat yang digunakan sudah tepat. Hindari menggunakan atau mengkonsumsi antibiotika karena akan dapat meningkatkan risiko resistensi antibiotika.
Pada masa pandemi Covid-19, banyak warga Desa Jati yang menggunakan obat tradisional untuk mengatasi keluhan ringan seperti batuk. Kementrian Kesehatan RI juga telah mengeluarkan pedoman penggunaan vitamin selama masa pandemi ini. Di antaranya vitamin C, vitamin D, zink, dan selenium. Perlunya pengetahuan masyarakat mengenai vitamin yang dapat digunakan dalam pengobatan sendiri selama masa pandemi akan dapat meningkatkan kesehatan dan dapat mencegah tertularnya virus Covid-19. Lebih penting lagi yakni dapat meningkatkan ketepatan penggunaan obat dalam rangka pengobatan sendiri. (doc)