UAD Peringkat 2 Nasional Pendanaan PKM 2022 Kemendikbudristek
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meloloskan 12 proposal untuk mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengembangan Masyarakat (DRTPM) tahun 2022. Jumlah pendanaan PKM skema program kemitraan masyarakat tersebut menempatkan UAD pada posisi kedua secara nasional dan posisi pertama di wilayah barat.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD, proposal yang diusulkan oleh UAD awalnya sebanyak 55 buah, seiring dengan proses seleksi yang berlangsung kemudian jadi 12 proposal Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang lolos untuk didanai.
Penilaian proposal dilakukan oleh reviewer nasional DRTPM dengan didasarkan pada eligibilitas atau kelayakan baik secara administrasi maupun substansi. Beberapa contoh kriteria yang dinilai yaitu rekam jejak dari pengusul, ketajaman analisis, dan kelayakan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Dalam rangka persiapan untuk pengajuan proposal ini, dari awal LPPM gencar melakukan sosialisasi buku panduan PKM terbaru kepada para dosen di lingkungan UAD. Selain itu, klinik proposal bersama reviewer internal dan eksternal DRTPM juga rutin digelar setiap tahunnya. Proposal yang masuk benar-benar dimonitor sampai pada tahap proposal layak dan matang untuk diusulkan melalui simlibtabmas.uad.ac.id. Komunikasi juga terus dilakukan oleh tim IT LPPM dengan pihak IT DRTPM untuk mengatasi kendala teknis yang dihadapi.
Sinergi inilah yang mengantarkan UAD untuk berhasil meraih prestasi gemilang dalam perolehan hibah Pengabdian kepada Masyarakat Kemendikbudristek tahun 2022. Saat diwawancarai melalui WhatsApp pada Selasa, 10-05-2022, Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D. Kepala LPPM UAD menambahkan bahwa kesuksesan ini tidak lepas dari semangat para dosen pengusul dalam menyiapkan proposalnya dengan baik. Secara reguler dilakukan program untuk memperkuat ekosistem Pengabdian kepada Masyarakat yang baik di UAD di antaranya melalui skim PKM internal yang mengarahkan ke pembentukan desa atau komunitas mitra dan juga penawaran skim baru yaitu PKM internasional.
Terakhir, Anton berharap bahwa setelah mendapat pendanaan, program-program yang telah diinisiasi dapat dilaksanakan sesuai dengan proposal yang diajukan, baik aktivitas maupun jadwal pelaksanaannya. “Luaran dari PKM yang didanai ini diharapkan memberikan tingkat keberdayaan masyarakat sasaran semakin baik dan terukur keberhasilannya, dan juga semoga terjamin keberlanjutannya,” tutup Anton. (tsa)