8 Mahasiswa UAD Terluka Saat Ikuti Demo Menolak UU Cipta Kerja
Delapan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengalami luka-luka setelah mengikuti demonstrasi menolak omnimbus law UU Cipta Kerja. Demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis (8-10-2020) berujung rusuh.
“Mereka harus dirawat jalan di sejumlah rumah sakit karena mendapat luka-luka. Ada yang terinjak-injak, ada yang pingsan. Ada juga yang dipukul di bagian kepala,” kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UAD Gatot Sugiharto, S.H., M.H., Jumat (9/10/2020).
Gatot menjelaskan, ada sekitar 400 mahasiswa UAD yang mengikuti demonstrasi menolak omnibus law UU Cipta Kerja. Sebelum berangkat untuk demonstrasi, Gatot sudah mengimbau mahasiswanya agar menjaga keselamatan diri sendiri.
“Kondisi aksi demonstrasi seperti ini tidak bisa diprediksi, bisa jadi chaos, bisa jadi damai. Ketika chaos, mereka harus melakukan apa, sudah saya pesankan semua,” tandasnya. Bahkan, Gatot sampai terjun langsung ke lapangan untuk memantau sekaligus menjaga para mahasiswanya yang mengikuti aksi.
Berdasarkan data dari pihak UAD, sekitar 95% mahasiswa yang tercatat mengikuti demonstrasi sudah kembali ke tempat tinggalnya. Sementara yang belum kembali diduga diamankan pihak kepolisian.
“Kami bersama Tim Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH) UAD sedang melakukan advokasi karena ada informasi beberapa mahasiswa yang ditangkap di Polresta. Tapi kami masih akan memastikan, ya,” lanjut Gatot. (doc/ard)