Dakwah Antikorupsi Melalui Tembang Jawa
Dakwah antikorupsi terus dilakukan melalui berbagai cara. Tim dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Unggulan Perguruan Tinggi merangkul Paguyuban Mubaligh Prenggan menciptakan tembang Jawa bernuansa dakwah antikorupsi.
Diiringi dengan musik karawitan, tembang Jawa yang dibuat oleh Dr. Waharjani dan H. Sukarjiyono itu dinyanyikan bersama-sama oleh kelompok Karawitan Madyolaras Sekar Mentao di Pendopo Kajengan, Kotagede (02-05-2021).
Sebelumnya, mereka juga aktif melakukan latihan sejak awal April lalu setiap akhir pekan. Sehingga, tembang yang diaransemen oleh Sukarjiyono, Santoso Rahayu, dkk. tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Dan rencananya, mereka akan tampil untuk acara Syawalan mendatang.
Program ini dapat terselenggara atas dukungan penuh dari Kampus UAD, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta kolaborasi yang baik dengan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Paguyuban Mubalig Prenggan, serta kelompok Karawitan Madyolaras Sekar Mentao.
Untuk mencapai sasaran dakwah yang lebih luas, pelatihan dakwah kultural tersebut juga dilakukan secara virtual melalui ruang Zoom.
Adapun tembang Jawa yang dimaksud menurut keterangan Waharjani antara lain berisi seharusnya hidup beragama, menampilkan wajah Islam yang ramah sebagaimana diajarkan oleh K.H. Ahmad Dahlan, perilaku hidup yang baik, nilai-nilai kemuliaan akhlak, juga pentingnya menjaga kesehatan. Di samping itu, banyaknya bencana sosial yang terjadi di sekitar tidak lain ialah ulah dan dampak dari perbuatan para koruptor. Untuk itulah, budi pekerti yang luhur seperti jujur harus betul-betul dikedepankan. (doc)