Mahasiswa PBIO UAD Raih Juara III pada Kompetisi BFUB XXIII UPI
Keterampilan dalam mengajar perlu ditingkatkan agar kualitas tenaga pendidik di Indonesia kian berkembang dan berkualitas. Sebab, kemajuan di bidang pendidikan merupakan salah satu aspek dalam mutu suatu bangsa. Dewasa ini, pendidikan kian menjadi tolok ukur sehingga mendorong para tenaga pendidik untuk semakin cakap dan berintegritas.
Kompetisi Bakti Formica Untuk Bangsa (BFUB) XXIII menjadi salah satu ajang di bidang kependidikan, yang bertujuan untuk pembekalan serta peningkatan kecakapan mengajar para calon guru. Terdapat berbagai kategori lomba yang dipertandingkan dalam ajang itu, di antaranya Olimpiade Sains (OSA), Olimpiade Biologi (OBI), Cepat Tepat Biologi (LCTB), Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN), dan Microteaching.
Pada 21 Oktober sampai 7 November 2021, kompetisi BFUB diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Biologi Formica (HMBF), Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) secara online. Tema yang diusung “Applying 5R Zero Waste Principal for Environmental Sustainable Development”, diikuti oleh peserta yang terdiri atas Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan mahasiswa dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia, dengan kategori cabang lomba yang telah ditentukan untuk masing-masing strata pendidikannya.
Rizkianti, adalah mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi (PBIO), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), meraih juara III pada kategori lomba Microteaching, yakni kategori lomba yang berfokus pada metode pelatihan pendidikan dalam skala kecil dan terbatas guna meningkatkan keterampilan mengajar dan mendidik.
Saat ditanya lebih lanjut, Rizkianti mengatakan tidak menyangka bahwa dirinya mampu berkompetisi dan meraih juara. “Awalnya tidak berharap terlalu tinggi ya, karena saat melihat saingannya itu dirasa berat, dan kaget banget waktu pengumuman ternyata masuk di tiga besar. Karena terlalu bahagia, saya sampai meneteskan air mata.”
“Pada kategori lomba yang saya menangkan ini, Microteaching berguna untuk mengetahui agar guru bisa membuat kegiatan pembelajaran tidak membosankan dan mampu menguasai kelas dengan baik. Lebih penting lagi, guru serta mengetahui pentingnya pemilihan model atau media pembelajaran yang akan digunakan,” tutup Rizkianti. (didi)