PPG Gerbang Utama Jadi Guru Profesional di Era Sekarang
Program Studi (Prodi) Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Orientasi Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Kategori I pada Senin, 31 Oktober 2022. Acara digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube PPG UAD. Hadir sebagai pemateri Dr. Dody Hartanto, M.Pd. yang merupakan Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD dan Dr. Ika Maryani, M.Pd. selaku dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UAD.
Ika salah satu pemateri menyampaikan mengenai PPG sebagai gerbang utama menjadi guru profesional era sekarang. Siklus pembelajaran dan pembimbingan yang digunakan saat ini dengan platform belajar Learning Management System (LMS) yang mengedepankan pembimbingan secara kolaboratif. Adapun skema penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan Kategori I meliputi identifikasi masalah, eksplorasi penyebab masalah, penentuan penyebab masalah, eksplorasi alternatif solusi, penentuan solusi, pembuatan rencana aksi, pembuatan rencana evaluasi, pelaksanaan rencana aksi dan rencana evaluasi, serta refleksi akhir dan rencana tindak lanjut.
“Langkah dalam pembelajaran materi dimulai dari langkah identifikasi masalah selama 3 hari atau 19 Jam Pelajaran (JP), langkah eksplorasi penyebab masalah selama 6 hari atau 42 JP, dan penentuan penyebab masalah selama 3 hari atau 19 JP,” papar Ika.
Ia juga menjelaskan aktivitas pendalaman materi PPG UAD. Aktivitas identifikasi masalah sekurang-kurangnya dilaksanakan 3JP/hari dengan aktivitas mahasiswa seperti overview, menyimak, mencermati, mencatat hal-hal penting pada orientasi dan apersepsi Mata Kuliah Analisis Materi Pembelajaran Berbasis Masalah, serta melakukan analisis terkait masalah untuk mengidentifikasi masalah pedagogik, literasi, dan numerasi.
Pada aktivitas eksplorasi penyebab masalah, mahasiswa melakukan video konferensi sekurang-kurangnya 3JP/hari dengan melakukan wawancara terkait masalah yang teridentifikasi dengan guru atau kepada sekolah atau pengawas sekolah atau rekan sejawat yang ditentukan secara mandiri. Selanjutnya pada aktivitas penentuan penyebab masalah, mahasiswa melakukan video konferensi sekurang-kurangnya 3 JP/hari dengan melakukan aktivitas mendiskusikan atau mencari akar penyebab dari beberapa penyebab masalah yang telah diidentifikasi (problem and cause sharing), dan mengklasifikasi penyebab masalah yang telah diidentifikasi.
Terakhir, Ika menyampaikan penilaian pendalaman materi, “Seluruh penilaian pendalaman materi berbasis lembar kerja. Jadi, ada 5 lembar kerja pendalaman materi yang saling berkesinambungan bahkan ada beberapa kolom yang harus di copy paste pada lembar kerja sebelumnya. Selain itu, terdapat pula penilaian proses pada keaktifan mahasiswa dan penilaian kehadiran mahasiswa.” (frd)