Mar’artul Husna: Tentang Ambisi dan Prestasi
Sejak menjadi mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Mar’artul Husna mempunyai banyak mimpi, termasuk meraih prestasi di kancah nasional dan internasional. Husna, begitu sapaannya, juga berambisi untuk membuktikan bahwa mahasiswa dari perguruan tinggi swasta, sama-sama memiliki kesempatan untuk maju seperti mahasiswa dari perguruan tinggi negeri.
“Demi merealisasikan mimpi dan ambisi, saya selalu berusaha dan terus mencoba untuk menjadi mahasiswa yang aktif di kegiatan akademik maupun nonakademik. Saya selalu termotivasi dengan moto UAD yaitu moral and intellectual integrity,” terangnya saat diwawancarai via WhatsApp, Senin (22-03-2021).
Pada tahun 2018, Husna mulai memberanikan diri mengikuti kompetisi. Alhasil ia keluar sebagai juara I di HKTI Innovation Award kategori young innovator 2018, dan menjadi juara I di lomba pendamping PIMNAS 31 di bidang Kewirausahaan 2018. Tidak berhenti di situ, ia kembali mengikuti acara international seperti Student Exchange di University of Malaysia Pahang selama satu semester, dan mengikuti Research Collaboration dengan Flensburg University of Applied Science Germany and Berlin University of Applied Science Germany.
Setahun kemudian, tahun 2019, ia kembali mencatat rekor dengan meraih special gold medal dari Highly Innovative Unique Foundation (HIUF) Kingdom of Saudi, silver medal di Shanghai International Exhibition of Inventions, dan Expo Science International Abu Dhabi, United Arab Emirates.
“Dalam proses menggapai prestasi, banyak sekali kesulitan dan masalah yang saya lalui. Mulai dari masalah dengan diri saya sendiri hingga tim, maupun masalah secara finansial. Terkadang saya merasa insecure setiap kali mengikuti events. Namun perasaan itu saya buang jauh-jauh dengan mengingat tujuan dan mimpi-mimpi saya,” tegas mahasiswa dari Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri (FTI) tersebut.
Husna mengungkapkan, semua pencapaian yang diraih sangat berkesan dan menyimpan pengalamannya sangat berharga. Setidaknya ada dua pencapaian yang paling berkesan dengan berbagi cerita di dalamnya. Pertama di tahun 2019 saat mengikuti kompetisi di Shanghai, Cina. Ia dan tim kesulitan dalam berkomunikasi sama warga sekitar, petugas subway, karyawan hotel, karyawan restoran, bahkan dengan dokter. Saat di Cina, ia sempat sakit dan dilarikan ke rumah sakit.
Menurut Husna, mungkin karena baru penyesuaian dengan cuaca di sana yang pada saat itu masuk musim spring dengan udara yang tidak terlalu dingin. Angin sangat kencang, sehingga di tengah malam ia mengalami kesulitan bernapas.
“Di posisi tersebut saya harus berkomunikasi dengan resepsionis hotel yang tidak bisa berbahasa Inggris untuk membantu memanggilkan rekan saya untuk membawa saya ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, perawat dan dokternya pun tidak bisa berbahasa Inggris. Akhirnya untuk bisa mengerti apa yang dokter sampaikan, saya menggunakan google translate untuk menerjemahkan bahasa Cina,” terangnya.
Pengalaman yang berkesan kedua, saat Husna dan tim mau berangkat ke Jerman untuk research collaboration. Namun visa ia dan timnya ditolak sampai dua kali. Saat itu mereka sangat khawatir karena sudah sangat mepet waktu pelaksanaannya.
“Alhamdulillah atas izin Allah, visa ketiga yang kami ajukan akhirnya approved dan kami bisa berangkat ke Jerman, walaupun mundur sedikit dari hari yang telah ditentukan,” ungkapnya.
Selain itu, pencapaian Husna tentu tidak lepas dari sosok yang menjadi motivator baginya. Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D. adalah dosen FTI, pembimbing, sekaligus figur yang sangat Husna kagumi. Dari keterangan Husna, Anton dosen pembimbing yang sekalipun tidak pernah memarahi ia dan timnya. Melainkan selalu mendukung dengan memberikan arahan dan ilmu. Ia sangat berterima kasih kepada Anton, karenanya Husna bisa sampai sekarang ini.
“Harapan ke depannya, semoga saya tidak mudah puas dengan apa pun yang telah saya raih sekarang, tetap rendah hati dan terus haus akan ilmu agar bisa menjadi manusia yang bermanfaat untuk manusia yang lain. Saya juga sangat berterima kasih kepada UAD yang telah mendukung saya. Sukses selalu untuk UAD, semoga selalu menciptakan generasi-generasi unggul yang mempunyai motivasi tinggi untuk berprestasi,” imbuhnya. (ASE)