Bimawa UAD Gelar Seminar Nasional Antikorupsi
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) menyelenggarakan Seminar Nasional Mengembangkan Integritas Antikorupsi Mahasiswa pada Sabtu, 24 Desember 2022. Kegiatan digelar secara daring melalui kanal YouTube UAD.
Acara dibuka secara langsung oleh Kepala Bimawa UAD, Chairul Fajri, S.I.Kom., M.A. Ia kemudian menjelaskan bahwa angka korupsi di negara Indonesia masih sangat tinggi, sehingga kasus tersebut menjadi suatu hal yang harus diperhatikan mengingat Indonesia merupakan negara muslim yang mana mayoritas penduduknya beragama Islam. Oleh karena itu, diperlukan penguatan karakter kepada mahasiswa agar mempunyai sifat yang jujur, serta etos integritas yang tinggi dalam bekerja karena tindak korupsi bisa terjadi di mana saja. Mengingat, korupsi merupakan salah satu perbuatan atau tindakan tercela.
Turut hadir sebagai pembicara utama dalam agenda ini yaitu Dr. Totok Suharto, S.T., M.Si. yang merupakan Ketua Forum Antikorupsi Sahabat Integritas Jogja Istimewa (PAK SIJI) DIY. Sementara untuk pembicara lain diisi oleh Drs. Parjiman, M.Ag. selaku Wakil Rektor Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) UAD sekaligus Penyuluh Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Lebih lanjut, Totok menyampaikan penyebab korupsi di antaranya integritas tidak dipupuk dengan baik, iman dan takwa lemah, serta lupa tujuan hidup. Dampak korupsi mengakibatkan kerugian keuangan negara atau perekonomian negara, serta menyalahgunakan wewenang, kesempatan, dan sarana. Bentuk-bentuk korupsi antara lain kerugian keuangan negara, suap menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan, dan gratifikasi.
Terakhir, ia menjelaskan cara mengatasi korupsi yaitu dengan menerapkan nilai-nilai antikorupsi seperti kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, dan keadilan. “Harapannya dengan diadakannya seminar ini mahasiswa dapat lebih berperan, berkontribusi, dan menyalurkan proses semangat antikorupsi ke dalam forum-forum komunitas. Semoga dengan peran kita sebagai penyuluh antikorupsi dapat berkontribusi membuat Indonesia lebih sejahtera,” jelas Totok. (frd)