Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, serta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyelenggarakan Kontes Robot Indonesia (KRI). Kegiatan tersebut merupakan ajang kompetisi rancang bangun dan rekayasa bidang robotika. KRI 2018 terbagi atas lima divisi, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda.

Salah satu Tim Robotic Devolepment Community (RDC) UAD berhasil meraih juara 1 bidang KRSTI. Mereka mengikuti ajang bergengsi tersebut di Universitas PGRI Semarang, Senin-Rabu (16-18/04/2018).

“Persiapan yang kami lakukan kurang lebih sekitar tujuh bulan. Mulai dari mempersiapkan tim hingga menguji hasil riset secara terus menerus. Sehingga, dua bulan sebelum lomba kami sudah melakukan perbaikan-perbaikan,” ucap Anggit Pamungkas selaku ketua tim Lanange Jagad.

Kesulitan-kesulitan yang dialami ketika proses maupun hari lomba berlangsung sangat banyak. Namun, baginya yang terpenting selalu berdoa, jaga kekompakan tim, solid, jangan terlalu puas dengan hasil yang dicapai hari ini, dan terus mencoba untuk lebih baik lagi.

Pembimbing RDC UAD, Nuryono Satya Widodo, S.T., M.Eng. juga mengatakan, “Kunci dari keberhasilan tim ada di regenerasi dan riset berkelanjutan. Kami secara rutin mengadakan rekrutmen, pelatihan anggota baru, serta lomba internal RDC. Tim didorong agar selalu menyempurnakan robot dengan mencoba alogaritma dan desain baru. Mahasiswa yang tergabung RDC juga diarahkan mengerjakan tugas akhir (TA) sesuai dengan robot yang dikembangkan untuk KRI.” (nda)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengirim 9 mahasiswa untuk mengikuti Joint Degree ke Tiongkok. Mereka adalah 7 mahasiswa dari Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri yaitu Ryan Antono, Prames Nursila Patramurti, Mujiati Nurokhmah, Muhammad Rizky Safi, Muhammad Marcho Dipavernanda, Moh. Nur Rohim, dan Eko Prasetio, serta 2 mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yaitu Ida Alviani Mabrruroh dan Muharian.

Sembilan mahasiswa tersebut belajar ke universitas mitra UAD di Tiongkok, yaitu Guangxi University for Nationalities (GXUN) selama dua tahun. Sejak akhir September 2017 hingga September 2019, mereka melangsungkan perkuliahan sesuai program studi masing-masing di sana.

Untuk mempermudah komunikasi saat sampai di Tiongkok, 9 mahasiswa itu diberikan pembekalan bahasa Mandarin selama tiga bulan. Pembekalan ini diberikan oleh Program Internasional (PI). Mereka langsung diajari oleh mahasiswa dari GXUN yaitu Feng Yangming (Reza) dan Zheng Huangting (Vina). Selain mendapatkan pelajaran bahasa, mereka juga diajarkan budaya Tiongkok sehingga mahasiswa bisa mendapatkan gambaran tentang kehidupan di sana sebelum keberangkatan.

Sebelumnya, UAD sudah mengirim mahasiswa Joint Degree ke GXUN sejak 2013, di bawah Program Studi Manajemen. Tahun ini, untuk pertama kalinya UAD mengirim mahasiswa di bawah Program Studi Teknik Informatika. Sebelum mengikuti program tersebut, mahasiswa harus melalui rangkaian proses seleksi untuk mengukur kemampuan mahasiswa, baik secara akademik maupun psikologi, dalam menghadapi kehidupan baru di luar negeri.

UAD melalui program-program studi yang ada terus memperluas kerja sama internasional di wilayah Asia, Australia, Afrika, Eropa, maupun Amerika. Kesempatan menuntut ilmu ke luar negeri memberikan kesempatan lebih luas bagi mahasiswa untuk mengembangkan bidang keilmuannya, mendapatkan pelajaran budaya, membangun kerja sama, mendapatkan pengalaman secara langsung tentang dunia kerja, dan mendapatkan pengalaman-pengalaman yang mungkin tidak bisa diperoleh jika hanya belajar di negeri sendiri.

Kepercayaan masyarakat kepada Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dibuktikan dengan setiap tahunnya mahasiswa baru selalu mengalami kenaikan. Hal tersebut tentu tidak lepas dari usaha yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen, maupun seluruh civitas akademika kampus.

Pada Sidang Senat Terbuka yang diselenggarakan Sabtu (30/12/17) di auditorium kampus I UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum. selaku Rektor UAD menjelaskan dalam laporan tahunannya, banyak berbagai kejuaraan dan kegiatan kemahasiswaan yang sudah diraih. Di antaranya, sampai saat ini UAD dapat mempertahankan tradisi juara, selalu masuk dalam tiga besar Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) tingkat Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah V dari 2002 sampai 2017, dan finalis atau juara pada ajang Mawapres tingkat nasional. Selain itu, mahasiswa juga meraih prestasi sebagai finalis bidang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan National University Debating Contest (NUDC).

Tidak hanya di bidang akademik saja, pembinaan minat bakat diimplementasikan dalam bentuk penyediaan unit kegiatan mahasiswa (UKM) dan komunitas-komunitas kegiatan dan organisasi otonom (Ortom) Muhammadiyah. Kegiatan besar yang telah berhasil dilaksanakan salah satu UKM yaitu Operasi Katarak bagi Lansia oleh UKM Madapala, dan kegiatan komunitas tahunan yakni Pentas Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) yang pada tahun ini dilaksanakan di dua kota Surabaya dan Purwokerto.

“Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) kampus memberikan informasi kepada mahasiswa melalui web bimawa.uad.ac.id dan pembina kemahasiswaan yang sudah kami bentuk. Kemudian tahap selanjutnya melakukan adminitrasi Bimawa dan pendanaan,” jelas Drs. Hendro Setyono SE., M.Sc., selaku dosen dan pengelola Bimawa UAD. (nda)

Tim Tapak Suci UAD sesaat setelah menerima piala Juara Umum 2 dalam perlombaan memperingati Hari Sumpah Pemuda di Surabaya

Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Tim Tapak Suci (TS) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengikuti lomba yang diadakan dua tahun sekali oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) TS Universitas Airlangga (Unair) pada Sabtu-Senin (28-6/11/17). Kegiatan ini bertema “Semangat Sumpah Pemuda melalui Tapak Suci”.

Tim TS UAD yang dibina oleh dosen Fakultas Hukum, Gatot Sugiharto, S.H., M.A., meraih juara umum 2 dalam lomba tersebut. Pada salah satu kategori, seni beregu putra mendapat juara 1.  Mereka atas nama Ichwanul Fauzi Muslim (Program Studi Ilmu Hukum), Ahmad Syahidi (Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat), dan Nofal Bowo Pangestu (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia).

Ketua TS UAD, Dadang Arif Dwi Saputra, mengatakan kesan yang diperoleh dari pertandingan. “Mereka dilatih untuk saling percaya bukan saling curiga, mereka dilatih untuk saling setia kawan bukan setia jabatan, sehingga mereka menjadi kuat dan generasi ke depan akan jaya. (wpw)