Dari Gemar Bermain Gim, Satrio Raih Dua Gelar Juara Lomba Debat Nasional
“Tips untuk memilih argumen yang baik dan tepat ialah dengan mempelajari informasi atau isu terkini. Dengan mempelajari isu tersebut, kita jadi lebih paham dengan topik yang akan diangkat dalam debat nantinya, karena pada umumnya topik debat dalam perlombaan sangat relevan dengan isu yang tengah terjadi.”
Ungkap Kenny Satrio Firdani, mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Inggris, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), peraih juara I Debat Disporseni Nasional UT 2021, yang saat itu tergabung dalam satu tim bersama Desti Nurwahidah.
Berawal dari kegemaran bermain gim, Kenny dengan inisiatifnya belajar bahasa Inggris guna lebih memahami gim yang kerap dimainkannya. Bagai berenang sambil menyelam, berkat giatnya mempelajari bahasa Inggris, kini ia menjadi salah satu sosok yang diperhitungkan dalam kompetisi debat berbahasa Inggris skala nasional.
“Semenjak Taman Kanak-kanak (TK) aku sering bermain komputer dan gim, yang kemudian berlanjut pada ketertarikan terhadap bahasa Inggris. Lama waktu berselang, saat duduk di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) nilaiku dikategorikan bagus pada mata pelajaran bahasa Inggris, dari sanalah kemudian aku diikutsertakan dalam seleksi debat bahasa Inggris antarsekolah. Kalau diingat-ingat, itu adalah kali pertama aku terjun di lomba debat ilmiah berbahasa Inggris,” tuturnya.
Menurutnya Kenny, metode yang mudah untuk belajar bahasa Inggris ialah dengan cara menghubungkannya pada hal lain yang digemari. “Misal suka nyanyi nih, nah pilihlah lagu berbahasa Inggris untuk dinyanyikan.”
Selain meraih juara I Debat Disporseni Nasional UT 2021, dirinya juga pernah melahap dua gelar juara sekaligus dengan meraih juara I dan III pada lomba debat nasional, yang diselenggarakan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Kenny berpendapat, untuk membentuk public speaking yang baik guna penunjang dalam lomba debat, ialah dengan berbicara pada banyak orang dan percaya diri. Sebab menurutnya, jika seseorang dari awal saja sudah malu untuk berbicara di depan umum, dikhawatirkan sesuatu yang ingin diungkapkannya bisa hilang begitu saja karena gugup.
“Alternatif lain, untuk melatih percaya diri bisa dengan membuat video vlog, yakni berbicara tentang aktivitas keseharian di depan kamera. Manfaat lain yang bisa diperoleh saat melakukannya ialah melatih pandangan mata agar bisa fokus di depan kamera atau lawan bicara,” tambahnya.
Kenny berpesan, agar mahasiswa UAD jangan lelah untuk mengikuti perlombaan, dan dalam realitas perlombaan kalah atau menang bukan menjadi persoalan. Ia menekankan, “Nilai atas usaha jauh lebih berharga dibanding hasil yang diperoleh.” (didi)