Mahasiswa UAD Berbagi Ilmu Melalui KKN Kampus Mengajar
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka merupakan salah satu kebijakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar mengembangkan potensi diri, selain untuk mengabdi kepada masyarakat. Mahasiswa dapat berkontribusi sebagai agen perubahan untuk tantangan pendidikan di Indonesia, menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran literasi, numerasi, adaptasi teknologi, serta mengasah keterampilan sosial seperti empati, komunikasi, kepemimpinan, kreativitas, pemecahan masalah, inovasi, dan kreativitas.
Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Raden Roro Gina Paramita, ikut serta berkontribusi dalam program Kampus Mengajar angkatan 2 yang berlangsung pada 2 Agustus 2021 sampai 22 Desember 2021. Ia ditempatkan di SD Negeri Kampung Baru Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Provinsi Banten.
Gina, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa selama di SD tersebut ia bersama teman-temannya membantu tugas para guru, seperti melakukan bimbingan khusus kepada para siswa SD yang belum lancar dalam membaca, berhitung, juga menulis.
“Selain membantu para guru untuk bimbingan belajar, kami juga membantu dalam segi administrasi sekolah. Kami melakukan program kerja (proker) kelompok dan individu, dan tentu tujuannya untuk membantu kekurangan di SD tersebut yang masih terakreditasi B,” jelas Gina ketika diwawancara pada Senin, (3-01-2021).
Lebih lanjut, selama membantu proses mengajar, banyak kegiatan yang mereka lakukan seperti lomba daur ulang atau prakarya, serta praktikum guna mengasah dan meningkatkan kreativitas siswa-siswi SDN Kampung Baru tersebut.
“Pada waktu itu kami fokuskan untuk bimbingan belajar kepada siswa, khususnya bagi mereka yang memiliki daya tangkap rendah dalam membaca, berhitung, dan menulis. Kami melakukan metode bimbingan secara individu dan terkadang melakukan pembelajaran secara kelompok. Alhamdulillah sebagian besar telah menunjukkan peningkatan, terbukti saat selesai pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS) hasilnya bagus,” jelasnya.
“Dan sekolah pada saat itu telah melaksanakan pembelajaran luring tetapi masuknya bergantian, ada yang sesi pagi dari pukul 7 sampai pukul 9, untuk sesi siang dari pukul 10 sampai pukul 12. Namun setelah tiga bulan berjalan, ada beberapa kelas yang tidak bersesi yaitu kelas 6a dan 6b. Selain itu kami juga melakukan bimbingan belajar secara daring tetapi hanya tiga minggu karena sekolah sedang fokus Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) untuk siswa kelas 5,” tutup Gina. (hmd)