Mahasiswa UAD Raih Juara III Lomba Esai Tingkat Nasional
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang terdiri atas Mufti Putri Dewi Buana (Ilmu Komunikasi 2021), Gesilia Wilmanda (Ilmu Komunikasi 2021), dan Nenden Wulan (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2021) sukses menempati posisi ketiga untuk lomba esai dalam ajang Demokratia National Competition 2022. Kompetisi ini digelar oleh Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS).
Ketiganya sukses meraih prestasi gemilang ini dengan mengangkat tulisan berjudul “Urgensi Pancasila sebagai Pengendali Krisis Moral di Era Society 5.0”. Mereka menyoroti tentang implementasi Pancasila yang relevan dalam era Society 5.0 terutama di bidang pendidikan. Saat ditanya tentang alasan memilih topik tersebut, Mufti sebagai perwakilan tim menjelaskan bahwa pendidikan merupakan wadah pembentuk agen perubahan, Pancasila sebagai salah satu elemen penting bangsa menjadi kunci penting untuk membentuk agen yang unggul.
Lini masa lomba berlangsung dari bulan April‒Mei 2022 dan pengumuman pemenang dilakukan pada 8 Juni 2022. Teknis pelaksanaan lomba dilakukan melalui dua tahap, yaitu penulisan esai secara utuh, kemudian pemilihan sepuluh finalis terbaik untuk selanjutnya melakukan presentasi dalam bentuk video dan diunggah ke YouTube. “Karena kami berasal dari dua program studi yang berbeda, jadi sedikit susah untuk menyinkronkan waktu kami dalam berdiskusi. Terlebih lagi saat itu sedang masa Ujian Tengah Semester (UTS),” papar Mufti dalam wawancara via WhatsApp (25-06-2022).
Sebagai bentuk persiapan mengikuti lomba, tiga mahasiswa ini rajin mencari bahan referensi seperti jurnal, buku, dan karya ilmiah. Mereka juga mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk tetap fokus di tengah kesibukan yang ada. Latihan untuk persiapan video presentasi dengan membuat power point yang menarik juga dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Bagi Mufti, Gesilia, dan Nenden, kemenangan ini merupakan sebuah bagian dari perjalanan hidup dan menjadi kebanggaan karena bisa menikmati sebuah proses. “Aku suka memberi tantangan kepada diriku, mencoba hal baru, dan berharap bisa jadi mahasiswa berprestasi,” tambah Mufti.
Terakhir, ketiganya berharap bisa menjadi satu tim lagi untuk memenangkan lomba-lomba di masa depan, baik tingkat nasional maupun internasional. Dengan prestasi yang akan diukir, mereka berharap bisa menjadi contoh bagi mahasiswa UAD lainnya. “Status mahasiswa ini akan aku gunakan untuk meraih segudang prestasi dan membeli pengalaman,” tutup Mufti. (tsa)