Pentingnya Imunisasi Vaksin bagi Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar acara kuliah tamu dengan tajuk “Imunisasi dan Vaksin”. Acara ini berlangsung pada Sabtu, 23 Juli 2022, melalui platform Zoom Meeting dan YouTube FKM. Hadir selaku dosen tamu yakni Fina Tams, M.D., MScIH.
“Terdapat beberapa golongan vaksin yang dapat mencegah penyakit pascapandemi Covid-19. World Health Organization (WHO) sedang mengembangkan program imunisasi vaksin nasional terbaru. Sementara yang dilakukan saat ini oleh Indonesia yakni dengan menjalankan program imunisasi vaksin nasional untuk mencegah penyakit menular kepada anak,” jelasnya.
Menurutnya, program imunisasi nasional merupakan upaya perlengkapan status imunisasi kepada anak yang terlewatkan. Memang, imunisasi vaksin dipergunakan untuk mengatasi gejala penyakit yang akan datang. Program imunisasi vaksin tersebut memiliki beberapa kategori yang dikhususkan untuk mengatasi penyakit tertentu.
“Untuk memperoleh imunisasi vaksin, harus memiliki persyaratan regulasi internasional seperti vaksin polio. Di dunia ini ada dua negara yang masih memiliki virus polio yakni Pakistan dan Afganistan. Vaksin tidak menjadi jaminan bahwa virus bisa punah. Namun, cakupan vaksin yang digunakan harus merata di beberapa tempat yang terkendala virus.”
Fina menambahkan, vaksinasi merupakan proses imunisasi yang diberikan secara individu. Pemberian vaksin bisa dengan beberapa cara di antaranya menyuntikkan dengan halus hanya sampai pada kulit, atau penyuntikan kasar sampai pada jaringan otot. Tujuan penyuntikan vaksin merupakan upaya untuk meningkatkan imun kekebalan pada tubuh terhadap penyakit yang mudah tertular.
“Berdasarkan survei yang telah diteliti, pemberian imunisasi vaksin dapat menyelamatkan empat juta anak setiap tahunnya. Secara global dari tahun 2021 vaksin berhasil mencegah beberapa penyakit yang selama ini menjadi permasalahan kesehatan seperti virus polio, rubela, dan difteri,” jelasnya.
Adapun agenda yang telah direncanakan oleh WHO tahun 2030 mendatang yakni program imunisasi lanjutan yang akan diberikan kepada seluruh anak-anak di dunia. Saat ini Indonesia telah menjalin kerja sama dengan WHO untuk memberikan imunisasi vaksin lanjut kepada anak-anak, dewasa, dan orang tua. Program imunisasi vaksin yang telah diselenggarakan merupakan upaya pencegahan adanya penyebaran virus baru dua puluh tahun ke depan.
“Target imunisasi vaksin yang akan diberikan semua negara harus mencapai 90%, sedangkan pemberian dalam cakupan provinsi sekitar 80%. Upaya ini merupakan cara pemberian perlindungan secara maksimal untuk menjaga kesehatan semua negara. Dalam kurun waktu lima tahun, virus yang mulai menyebar yakni virus campak karena virus ini sangat mudah menular.”
Lebih lanjut ia menambahkan, sekitar satu atau dua juta anak Indonesia belum menerima imunisasi. Saat ini Kementrian Kesehatan Indonesia sedang berupaya untuk menutup angka anak yang belum mendapatkan imunisasi. Salah satu upaya agar masyarakat memiliki kesadaran untuk memberikan imunisasi kepada anak yakni dengan melakukan kampanye berupa spanduk yang diberikan di beberapa tempat seperti lampu merah.
“Berdasar rekomendasi dari WHO, seseorang yang wajib didahului untuk diberikan imunisasi vaksin yakni tenaga kesehatan, orang yang memberikan layanan publik, dan orang tua di atas 60 tahun. Pemberian imunisasi akan terus berlanjut hingga tahun 2030 untuk menjaga keseimbangan kesehatan dunia. Namun, pemberian imunisasi akan dikontrol seiring penemuan virus baru yang terus berlanjut di dunia ini,” tutup Fina Tams. (rai)