Pupuk dari Limbah dan Kartu Edukasi Belajar Anak, Dua Karya Inovasi Kreatif Ciptaan Mahasiswa UAD
Berstatus sebagai mahasiswa sudah selayaknya menciptakan suatu karya inovasi kreatif, dan dari karyanya tersebut bisa memberikan dampak baik bagi masyarakat maupun bangsa. Merujuk pada hal tersebut, dua mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) membuat pupuk dari hasil limbah produksi udang dan kartu edukasi belajar bagi anak usia belia.
Melalui program talkshow mahasiswa UAD, Kita Talk, yang tayang di kanal YouTube Televisi UAD pada Kamis, 24 Februari 2022, Trisna Avi Listyaningrum dan Muthafizhah Dzikriyatul Fajri menceritakan alasan terkait karya inovasi kreatif yang mereka ciptakan.
“Pesisir pantai di Indonesia umumnya terdapat tambak udang, dan dari pengelolaan tambak udang ini selalu menghasilkan limbah yang berdampak pada pencemaran lingkungan. Berdasarkan hal itu saya dan tim berinisiatif agar limbah ini tidak lagi merugikan, tetapi dapat memberikan manfaat. Dengan sebuah riset dan berbagai proses yang kami lakukan, terciptalah pupuk dari hasil limbah tersebut yang kami beri nama Kosiwa,” ungkap Trisna, mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Fisika UAD, saat menceritakan alasan utama menciptakan pupuk hasil limbah produksi udang.
Sementara itu, Muthafizhah, mahasiswi Prodi Fisika UAD, menceritakan alasan utama terciptanya kartu edukasi belajar bagi anak usia belia. “Dari diskusi saya bersama tim dengan topik bahasan menurunnya minat masyarakat terhadap pendidikan di Indonesia, kami melakukan survei kepada anak-anak di usia 9 sampai 12 tahun. Dari hasil survei tersebut, ditemukan fakta bahwa mereka bosan dengan salah satu pelajaran di sekolah, yaitu sains. Dengan kartu edukasi tentang sains yang kami ciptakan ini, diharapkan bisa membuat mereka lebih tertarik untuk belajar sains melalui metode yang menyenangkan.”
Terkait kartu edukasi belajar bagi anak usia belia, Muthafizhah mengatakan bahwa ia bersama timnya telah menciptakan aplikasi belajar guna melengkapi fungsi dari kartu edukasi tersebut, yang saat ini masih dalam proses pengembangan agar lebih baik lagi.
Dengan dua karya inovasi kreatif tersebut, Trisna dan Muthafizhah berhasil meraih medali emas dan silver pada Ajang ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) tahun 2021 lalu. (didi)