Tim I-Trash UAD Sabet Medali Emas dan Special Award dalam Ajang Internasional IICMYS 2022
Tim I-Trash Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang diketuai oleh Royan Agil Nugroho (Matematika 2018) beranggotakan Muhamad Fajri Majid (Teknik Informatika 2018), An Syafarino Armawahyudi (Sistem Informasi 2020), Rini Suphia Nuryati (Fisika 2020), dan di bawah bimbingan Dr. Imam Riadi, S.Pd., M.Kom., berhasil menyabet medali emas dalam ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientist (IICYMS) dan IYSA special award, kategori terfavorit dari organisasi yang menaungi. Selain itu, Tim I-Trash juga menyabet penghargaan IYSA Grand Award, kategori tim terbaik dan berkesempatan untuk mengikuti kompetisi World Youth Invention And Innovation Award (WYIIA) 2022 secara fully funded.
Ajang bertaraf internasional ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Bandung, pada 10–12 Juni 2022 dengan diikuti 146 tim dari 11 negara, di antaranya Indonesia, Malaysia, Uni Emirat Arab, Turki, Brazil, Montenegro, India, Meksiko, Qatar, Afrika Selatan, dan Turki.
Tim UAD mengusung riset dengan judul “I-TRASH APP (Internet for Trash Application): Smart Solution for Garbage Transporter Based on Economic Creative”. I-Trash App merupakan aplikasi yang mendigitalisasi pemulung atau pengepul sampah. Salah satu yang menjadi sasaran riset tersebut adalah di daerah Piyungan, Yogyakarta.
“Riset ini berangkat dari keresahan pribadi sejalan dengan fakta bahwa seiring pertumbuhan ekonomi dan penduduk, berdampak pula pada peningkatan penumpukan sampah. Berita Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Piyungan yang ditutup beberapa hari karena melebihi kapasitas penampungan, membuat kami terdorong untuk mencari solusi yang bisa kami buat. Dengan latar belakang kami yang berfokus ke arah teknologi, maka kami memutuskan untuk membuat terobosan baru berupa aplikasi pengangkut sampah,” ungkap Royan saat diwawancarai melalui WhatsApp (14-06-2022).
Ia kemudian menambahkan bahwa prototipe ini dirancang menyesuaikan kebutuhan sistem distribusi sampah yang efektif dan efisien di era yang serba digital, sehingga pada akhirnya mampu mengurangi penumpukan sampah dari hulu ke hilir sekaligus memudahkan pemulung dalam mengumpulkan sampah dari rumah tangga.
Terdapat fitur-fitur unggulan yang sudah dirancang dalam prototipe aplikasi ini untuk menyesuaikan kebutuhan di lapangan, seperti marketplace yang berfokus pada jual beli barang bekas dan sampah yang bisa didaur ulang, fitur kurir yang menjadi fokus utama dalam distribusi sampah organik dan anorganik, fitur e-wallet sebagai wadah penyimpanan saldo berupa e-money yang bisa di top-up kapan pun dan di mana pun, serta fitur donasi yang memudahkan masyarakat berdonasi menggunakan hasil penjualan sampah. Tidak hanya itu, untuk memancing dan meningkatkan kepekaan lingkungan, ditambahkan fitur edukasi yang mewadahi literasi berkaitan isu-isu sampah, lingkungan, dan lain sebagainya.
Untuk menganalisis kebutuhan dan permasalahan utama sampah di Piyungan itu sendiri, Royan dan tim melakukan observasi, wawancara, dan mengumpulkan data dengan mendatangi langsung tokoh masyarakat di Desa Piyungan, serta studi pustaka berkenaan pembuatan prototipe aplikasi selama kurun waktu satu bulan lamanya.
“Dengan latar belakang program studi yang berbeda-beda tentu tidak mudah dalam menyatukan ide dan gagasan, pembagian jadwal pertemuan, metode penelitian yang rumit, serta waktu persiapan yang sedikit membuat kami kewalahan dalam proses pembuatan prototipe.”
Royan seraya menambahkan, “Untuk mengatasi hambatan tersebut kami membagi tugas kepada anggota tim sesuai bidangnya masing-masing seperti research ke lokasi, UI/UX Designer dan prototyping aplikasi, serta penulisan paper. Alhamdulillah, berkat kerja keras tim serta dukungan dan antusias dari dosen pembimbing yang sangat tinggi, kami berhasil menyelesaikan prototipe aplikasi ini.”
Royan berharap I-Trash dapat menyelesaikan permasalahan sampah di Piyungan dan Yogyakarta secara umum, sekaligus mampu menjadi start-up kebanggaan UAD yang dapat mengatasi problematika sampah dari akarnya. Selain itu menyediakan lapangan pekerjaan bagi pemulung dan masyarakat secara menyeluruh. (eka)