UAD Jajaki Kerja Sama dengan Leiden University Medical Center Belanda
Dalam rangkaian kunjungan kerja sama di Eropa, rombongan delegasi dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyempatkan diri untuk menyambangi Leiden University Medical Center (LUMC) di Belanda, sebagai salah satu mitra potensial. Pertemuan ini diinisiasi oleh Prof. Dr. apt. Dyah Aryani Perwitasari, S.Si., M.Si. dari Fakultas Farmasi UAD dan disambut hangat oleh Prof. Henk-Jan Guchelaar dari LUMC.
Pada kesempatan tersebut, UAD dan LUMC membahas seputar tata kelola perguruan tinggi dalam masa pandemi terutama tentang bagaimana institusi pendidikan mendapatkan sumber dana alternatif. Diskusi juga membahas tentang potensi kerja sama antara kedua belah pihak di bidang akademik dan student mobility. Skema potensi kerja sama yang mungkin dilakukan meliputi joint/double degree, joint research/publication/seminar, visiting professor, student mobility, scholarship for Ph.D. programme, credit transfer, dan summer camp.
UAD sendiri melalui Fakultas Farmasi dan Fakultas Psikologi sudah menjalin kerja sama dengan LUMC sejak 2015. Diskusi kali ini berfokus untuk mencari skema kerja sama baru yang dapat diaplikasikan di era pandemi seperti sekarang. Sebelumnya UAD telah mendatangkan Prof. Dr. Adrian A. Kaptein dari LUMC sebagai visiting professor pada tahun 2013.
Program utama yang akan diinisiasi ke depannya adalah joint research antara Fakultas Farmasi UAD dan LUMC. Selain dua fakultas yang telah disebutkan, UAD juga melakukan penjajakan sebagai tahap awal untuk menjalin kerja sama antara LUMC dengan fakultas lainnya di UAD. Kepala Kantor Kerja Sama Urusan Internasional (KKUI) UAD Dwi Santoso, Ph.D. mengungkapkan bahwa kunjungan ini juga dimaksudkan sebagai usaha revitalisasi kerja sama yang sudah terselenggara sejak lama. Selain itu juga merupakan usaha UAD untuk mendapatkan contact person profesor bagi dosen-dosen UAD yang ingin melanjutkan studi S3 di Belanda atau untuk program post-doctoral.
“Kami banyak belajar tentang peluang beasiswa untuk sivitas akademika yang akan melanjutkan pendidikannya, tidak hanya untuk dosen UAD, tetapi juga beasiswa untuk alumni UAD yang ingin belajar di Belanda,” pungkas Dwi. (tsa)