Mahasiswa UAD Raih Juara I PKMM Muhammadiyah Banjarmasin
Program Kompetisi Mahasiswa Muhammadiyah atau disingkat PKMM merupakan ajang kompetisi para mahasiswa lingkup Muhammadiyah. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Sains dan Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (AST-PTM) Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ini berlangsung dalam kurun waktu 27 hari dan selesai pada 27 Oktober 2021. Acara diikuti oleh seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia, secara daring.
Kompetisi diadakan dalam rangka mengembangkan kreativitas serta inovasi, guna terealisisasi di kehidupan bermasyarakat. Adapun cabang lomba yang dipertandingkan adalah Pengembangan Aplikasi Perangkat Lunak, Pemrograman, Rumah Minimalis Ramah Lingkungan Tahan Gempa, Mesin UMKM Tepat Guna, Smart Home IoT Hackathon, dan PKM-K & PKM-KC, PKM-M& PKM-T, PKMP.
Dua mahasiswa Fakultas Hukum UAD dan satu mahasiswa Teknik Informatika UAD, yakni Khusnul Nur Vaizi selaku ketua tim pelaksana, Retno Damarina yang bergelut di bagian administrasi, serta developer di pembuatan website yang ditangani oleh Aldi Febriyanto berhasil meraih juara I dan menyabet emas di cabang lomba kategori PKM-K & PKM-KC.
“Kategori lomba yang tim kami menangkan berfokus pada ide terwujudnya inovasi, dan kami menciptakan suatu karya yang sudah terealisasi bernama E-Hights (Electronic Human Rights) sebagai salah satu antisipasi atas UU ITE di Indonesia,” jelas Khusnul.
Tema besar karya yang membawa mereka menjadi juara, diangkat berdasar pada keresahan yang terjadi saat ini, bagaimana pelanggaran kode etik di dunia digital masif terjadi. Menggunakan aplikasi Zoom Meeting, mereka mempresentasikan hasil karya inovasi yang berjudul “Antisipasi Problematika Penjewantahan Kebebasan Berpendapat UU ITE Menggunakan Sistem Informasi Berbasis Website”.
“Secara administrasi atau yang lain, kami tidak membutuhkan persiapan banyak, tetapi saya merasa yang paling harus dipersiapkan untuk kegiatan ini yaitu kesiapan dan optimis. Selama mengikuti kegiatan ini saya merasa bahwa mengatur waktu adalah hal wajib,” tambah Khusnul ketika menjelaskan tentang persiapan yang dilakukan.
Selain mendapat juara dan emas, di dalam kompetisi ini terlihat bagaimana persaingan intelektual tercipta, dengan optimisme tinggi membangun inovasi yang kemudian membuat Tim HAM (Khusnul, Retno, Aldi) mendapat inspirasi tambahan dari tiap karya pesaingnya.
E-Hight yang merupakan website hasil karya mereka pula dapat diakses secara bebas, topik menarik dan faktual akan dijumpai di sana http://e-hights.id/ . Penting juga untuk peduli terhadap isu, apalagi dengan kemasan prestasi adalah suatu cara yang membanggakan. Hambatan dan kerja keras selalu menjadi tantangan utama. Tetap menjadi mahasiswa yang produktif dan berkepentingan untuk masyarakat banyak, Indonesia. (did)