Membangun Bisnis di Era Digital
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi di era modern ini, segala sektor di aspek kehidupan kita terkena dampaknya. Tanpa terkecuali dunia bisnis, sebagai salah satu bidang yang krusial dan memiliki peranan penting dalam masyarakat, bisnis juga ikut bertransformasi mengikuti pola digitalisasi. Alasan lain yang juga mendorong para pebisnis untuk mengambil langkah digital yaitu dampak dari pandemi Covid-19 yang mau tak mau telah membuat kita dibatasi oleh sekat dalam beraktivitas. Kecanggihan teknologi menjadi jalan solutif yang membantu produsen dan konsumen untuk saling berinteraksi.
Mengatasi tantangan tersebut, pada Minggu, 20 Maret 2022, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar webinar dan pelatihan kewirausahaan dengan tema “Membangun Bisnis di Era Digital”. Acara diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting dan menghadirkan beberapa pembicara seperti Hendro Setyono, S.E., M.Sc. selaku Head of Entrepreneurship and Business Incubation dari Kantor Urusan Bisnis Internasional UAD, Willy Wijaya, S.Kom. seorang digital marketer, dan Retno Intansari Rahmawati founder Dawet Kemayu.
Bisnis adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh individu atau organisasi dalam menghasilkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan motif mencari laba. Secara umum, aktivitas bisnis dapat dibedakan menjadi empat, yaitu ekstraktif atau yang bersifat mengambil dari alam seperti pertambangan; agraris atau budidaya seperti pertanian dan peternakan; industri atau manufaktur yang berupa pengolahan bahan baku menjadi bahan lebih lanjut; dan terakhir service yaitu berupa jasa atau pelayanan seperti perdagangan, transportasi, dan perbankan.
Menurut Hendro, untuk memulai sebuah bisnis, diperlukan pengetahuan dasar tentang tiga poin berikut ini, pertama, product knowledge, atau memahami produk yang akan digeluti, perdalam informasi tentang entitas produk. Kedua, market knowledge, pemahaman tentang pasar, siapa, dan berapa jumlah konsumen. Strategi Segmentation, Targeting, Positioning (STP) biasanya digunakan dalam market knowledge. Terakhir, management business process knowledge, pengetahuan tentang proses mengatur bisnis agar berjalan lancar seperti Sumber Daya Manusia (SDM), operasi atau produksi, pemasaran, dan keuangan.
Willy kemudian melanjutkan pembahasan tentang digital marketing. Menurut data yang dipaparkannya, sebanyak 74% perusahaan mendigitalkan bisnisnya agar bisa bertahan saat pandemi Covid-19 melanda. Selain itu, pada Oktober 2020 sebanyak 2,7 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) beralih ke digital. Beberapa hal yang mendorong mereka untuk mengikuti digitalisasi antara lain adalah kemudahan untuk menjangkau banyak target pasar, hemat biaya, dan mendapatkan pendapatan yang lebih baik.
Digital marketing bukanlah sebuah stick magic yang bisa mengubah keadaan secara instan, melainkan sebuah tool yang perlu digunakan secara optimal untuk mendapat hasil yang maksimal. Orang yang berada di balik marketing adalah kunci yang memainkan peran penting. Dalam hal ini, kita harus siap membakar uang dan menghadapi berbagai risiko yang mengintai.
Untuk membangun digital marketing yang maksimal, frameworks yang digunakan adalah funnel marketing yang terdiri atas lima tahapan yaitu awareness, consideration, conversion, loyalty, advocacy. Awareness merupakan tahap awal konsumen mengenal produk, kemudian diikuti dengan consideration yaitu proses untuk memutuskan apakah akan membeli produk, biasanya melalui berbagai pertimbangan dan perbandingan dengan produk lain. Ketiga adalah conversion, saat proses jual-beli akhirnya terjadi dan konsumen melakukan transaksi. Dua tahap terakhir yaitu loyalty dan advocacy terjadi setelah penjualan (after sales). Kedua hal ini bergantung pada pengalaman personal konsumen dalam menggunakan produk tersebut.
Dalam berbisnis, terdapat dua adagium yang patut ditanamkan dalam mindset, yaitu high risk, high return dan easy come, easy go. Berani mengambil risiko besar untuk mendapatkan hasil yang besar, dan sesuatu yang mudah diraih maka akan mudah hilang juga. (tsa)
Trackbacks & Pingbacks
[…] 20 Maret 2022, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar webinar dan pelatihan kewirausahaan dengan tema “Membangun Bisnis di Era Digital”. Acara diselenggarakan secara daring melalui Zoom […]
Comments are closed.