Inovasi “I-Trash App” Mahasiswa UAD Raih Medali Emas di Ajang Internasional
Kabar baik kembali datang dari Tim I-Trash Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Pasalnya, Inovasi “I-Trash App (Internet for Trash Application): Smart Solution for Garbage Transporter Based on Economic Creative” kembali meraih medali emas di ajang internasional. Tim ini diketuai oleh Royan Agil Nugroho (Matematika angkatan 2018) beranggotakan Muhammad Fajri Majid (Teknik Informatika angkatan 2018), An Syafarino Armawahyudi (Sistem Informasi angkatan 2020), dan Rini Suphia Nuryati (Fisika angkatan 2020), serta di bawah bimbingan Dr. Imam Riadi, S.Pd., M.Kom.
Sebelumnya, I-Trash telah membawa pulang medali emas di ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientist (IICYMS) dan meraih IYSA Special Award kategori terfavorit dari organisasi yang menaungi, menyabet penghargaan IYSA Grand Award kategori tim terbaik, serta berkesempatan mengikuti kompetisi World Youth Invention And Innovation Award (WYIIA) 2022 secara fully funded. Kali ini, tim kembali menyabet medali emas, IYSA Grand Prize dan Special Award, dalam ajang World Science Environment and Engineering Competition (WSEEC) 2022 yang digelar pada 17–20 Juli di Universitas Indonesia.
WSEEC merupakan kompetisi pameran expo di mana para peserta mengeksplorasi bidang ilmu sains sehingga alat atau prototipe yang mereka buat akan dipamerkan dan dilakukan penjurian setiap stand booth-nya. Ajang berskala internasional itu diikuti oleh sebanyak 305 tim dari 22 negara.
“Saya dan tim senang sekali mendapatkan penghargaan ini. Artinya, aplikasi I-Trash didukung penuh serta benar-benar dibutuhkan nantinya untuk masyarakat luas. Sehingga besar harapan kami, ajang ini bisa menjadi wadah sosialisasi betapa urgensinya isu sampah serta lingkungan, dan I-Trash adalah solusinya,” ungkap Royan saat diwawancarai.
Royan pun memaparkan yang berbeda dari I-Trash App pertama dan kedua adalah penambahan peningkatan sistem serta fitur pengemudi.
“Sebelumnya kami hanya berfokus pada Rumah Tangga, tetapi di sini kami menambahkan inovasi dengan adanya tampilan fitur pengemudi.”
Keunggulan I-Trash App adalah mengangkat permasalahan sampah yang sering menjadi problem lingkungan di negara Indonesia, terutama sampah di Piyungan, Yogyakarta. Prototipe aplikasi ini dirancang untuk menyesuaikan kebutuhan sistem distribusi sampah yang lebih efektif dan efisien di era digital, sehingga nantinya akan membantu mengurangi permasalahan di Piyungan dan memudahkan pemulung yang mencari sampah karena adanya digitalisasi antara rumah tangga dan pengemudi.
Selain itu, aplikasi ini dilengkapi dengan fitur-fitur yang juga meningkatkan ekonomi kreatif di era digital. Prototipe aplikasi diangkat berdasarkan kebutuhan pengguna.
“Saya dan tim berharap I-Trash dapat memberikan dampak yang lebih baik dalam menyelesaikan permasalahan sampah dan memobilisasi masyarakat dalam memperhatikan sampah-sampah yang ada. Selain itu memiliki nilai jual yang mampu mengatasi pengelolaan sampah yang kurang baik di era sekarang karena aplikasi ini mampu mendigitalisasi pemulung serta membuat regulasi antara rumah tangga, pengepul, maupun pemulung,” imbuhnya. (eka)