Tim PKM UAD Dorong Warga Kelola Dusun Edu Ekowisata di Padukuhan Ngunan-unan
Tim dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) melakukan pendampingan intensif terhadap Padukuhan Ngunan-unan, Srigading, Bantul, untuk menjadi Dusun Edu Ekowisata. Pada 07-08-2022, tim ini memberikan sosialisasi dan motivasi untuk warga guna edukasi tentang tata kelola. Kegiatan dihadiri oleh masyarakat dan pengurus komunitas setempat, meliputi Kelompok Wisata Narendra, Kelompok Bumi Ijo, Pokgiat Pokdarwis, Kelompok Wanita Tani, Kelompok Tani Agen Hayati, Pak Boletos, dan perwakilan pemuda.
Anggota tim PKM UAD yang terdiri atas Dr. Dini Yuniarti, S.E., M.Si., CIQnR., Marsudi Endang, S.E., M.M., Adhitya Rechandi, S.E., M.M., dan Utaminingsih Linarti, S.T., M.T., mendapat pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun anggaran 2022. Mereka mengusung tema Pendampingan Dusun Edu Ekowisata menuju Green Economy di Ngunan-unan.
Dusun Ngunan-unan sendiri sebelumnya telah menerapkan prinsip green economy dalam kesehariannya, terutama di bidang pengolahan sampah dan pemanfaatan sumber daya dari pekarangan. Hal ini kemudian menjadi motivasi untuk mengembangkan wilayah padukuhan tersebut menjadi kawasan wisata edukasi tentang pengolahan sampah, kelestarian lingkungan, dan peningkatan ekonomi.
Salah satu syarat untuk bisa menjadi objek wisata adalah adanya motivasi dan antusiasme masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan edukasi ini digelar dengan harapan bisa meningkatkan dua hal tersebut agar pencanangan dusun edu ekowisata lebih berkelanjutan. Dini Yuniarti dan Adhitya Rechandy didapuk menjadi pemateri dalam sesi kegiatan ini.
Dalam penyampaian materinya, Dini menekankan bahwa prinsip ekonomi hijau merupakan bagian dari konsumsi dan produksi berkelanjutan yang termasuk dalam Sustainable Development Goals (SDGs). “Tujuannya adalah untuk meningkatkan proses produksi dan praktik konsumsi tetapi dengan mengurangi konsumsi sumber daya dan limbah,” jelas Dini. (tsa)