KKN UAD Dukung Patihan Jadi Dusun Wisata Bebas Sampah
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merupakan salah satu sarana pendidikan untuk dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa di masyarakat. Diharapkan, mahasiswa dapat mengembangkan dan memberikan kontribusi untuk masyarakat terutama di pedesaan. Ini jugalah yang dilakukan mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Reguler Periode 101. Unit XI.A.1 itu mengadakan sosialisasi dan pelatihan pengolahan sampah bersama anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Gadingsari, Sanden, Bantul, dengan tajuk “Pemilahan Sampah Anorganik Sesuai dengan Kategori Sampah dan Membuat Kesenian dari Botol Bekas serta Cara Penggunaan Ember Tumpuk dalam Membuat Komposter dari Bahan Organik”. Kegiatan dilaksanakan pada 21 Februari 2023 bertempat di rumah Kepala Dukuh Gadingsari.
Moch. Robert Zaki dan Witri Nuraeni selaku mahasiswa UAD didapuk sebagai pemateri dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan tersebut. Pemilahan sampah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya mengolah sampah baik dari lingkup rumah tangga sampai lingkup masyarakat. Program tentang pengelolaan sampah merupakan salah satu program yang sedang digalakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dalam mewujudkan “Bantul Bersih Sampah 2025”. Hal tersebut juga sejalan dengan program KKN UAD dan Program Dusun Patihan untuk mewujudkan desa wisata yang bebas dari sampah.
“Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan secara langsung yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UAD, diharapkan ibu-ibu PKK Dusun Patihan dapat menyukseskan pengelolaan sampah yang ada di dusun ini. Apalagi pengurus yang sudah terbentuk dari gabungan antara karang taruna dan anggota PKK, harusnya dapat berjalan dengan baik untuk menyukseskan program Dusun Patihan menjadi desa wisata yang bebas dari sampah,” jelas Suparmi selaku Ketua PKK.
Lebih lanjut, dalam sosialisasi dan pelatihan berkelanjutan ini sebagian ibu-ibu PKK Dusun Patihan terlihat sudah banyak yang membawa sampah anorganik seperti botol bekas dan plastik bekas yang sudah dipilah di rumah masing-masing. Hal itu tentunya sebuah bukti bahwa ada kesadaran dari sebagian warga setempat dalam pengelolaan sampah lingkup rumah tangga yang nantinya diharapkan dapat mencakup semua masyarakat.
“Pengelolaan sampah yang baik juga akan berdampak besar bagi kesehatan masyarakat. Lingkungan dusun akan tetap terjaga bersih dan asri, serta dapat mencegah berkembangbiaknya nyamuk demam berdarah (DBD) yang marak berkembang biak pada musim penghujan ini,” tutup Suparmi. (frd)