Belajar PPKn, Belajar Kehidupan Penunjang Karier
Keberhasilan alumni sering kali menjadi tolok ukur penilaian sebuah perguruan tinggi. Hal ini mengharuskan adanya komunikasi yang baik antara perguruan tinggi dan alumninya, sebagai bentuk silaturahmi sekaligus sharing pencapaian hasil pembekalan semasa kuliah. Oleh karena itu, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menyelenggarakan Podcast Sapa Alumni bertajuk “Belajar PPKn, Belajar Kehidupan”. Kegiatan ini berlangsung di kanal YouTube PPKn UAD, (06-12-2021).
Dosen Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung), Tati, S. Pd., M.P.A. mengaku, pembekalan yang ia dapatkan semasa kuliah S1 di UAD berpengaruh dalam membangun kariernya. Tati bercerita, mata kuliah yang ia dapatkan di Prodi PPKn sangat berpengaruh dalam pembelajaran etika, guna membangun relasi dengan interaksi yang komunikatif. Hal ini yang mengantarkannya menjadi dosen yang masih terus aktif berorganisasi, misalnya belum lama ini ia dilantik sebagai ketua bidang Hubungan Luar Negeri, Dewan Pimpinan Pusat (Nasional), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
“Etika kewarganegaraan yang sering saya dapatkan ketika kuliah, saya coba praktikkan untuk prinsip diri, untuk berorganisasi. Itu yang membedakan dengan pengurus atau pemimpin lainnya,” jelasnya.
Meskipun aktivitasnya terbilang padat, Tati mengaku tidak merasa kesulitan dalam manajemen waktu untuk mengemban amanahnya mengajar sekaligus berkiprah dalam organisasi. Menurutnya, yang terpenting ialah mampu untuk mengetahui kelemahan maupun kelebihan diri. Jangan terlalu memaksakan diri serta tetap batasi jam komunikasi.
“Kalau masalah manajemen waktu, jangan sampai terlalu menyiksa diri, jadi ketika memang capek, ya istirahat,” katanya.
Menjelang akhir diskusi, Tati menegaskan tidak ada kata rugi dengan berkuliah di Prodi PPKn. Berdasar pada pengalamannya, mendapatkan materi semasa kuliah menjadi bekal kehidupan, terutama penguatan moral dan sikap yang dapat diterapkan untuk kehidupan bermasyarakat. Pembekalan ini yang menyadarkannya arti keikhlasan serta usaha dalam memantaskan diri dalam menunjang kariernya.
“Belajarnya dimaksimalkan, interaksinya dimaksimalkan, dengan harus ikhlas niatnya tulus. Itu bukan sekadar karier, tapi kita berkontribusi aja dulu, berikhtiar aja dulu dan bersyukur,” pungkasnya, sebagai bentuk pesan untuk mahasiswa yang sedang mencari jati diri, khususnya mahasiswa PPKn. (RRI)