Ember Tumpuk, Solusi Upaya Pengelolaan Sampah Dapur Organik
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyosialisasikan cara pengelolaan limbah dapur rumah tangga dengan metode ember tumpuk. Kegiatan yang diikuti oleh lima belas ibu-ibu PKK di RW 09 Kampung Gambiran, Kelurahan Pandeyan, itu dilaksanakan di Balai Warga RW 09 dan dipandu oleh Sri Utami selaku pemateri.
Pelatihan diawali dengan menjelaskan tentang manfaat pembuatan pengelolaan ember tumpuk, cara kerja ember tumpuk, serta melakukan interaksi tanya jawab perihal ember tumpuk. Dikatakan oleh Sri Utami, ember tumpuk merupakan suatu alat untuk memproses limbah rumah tangga yang dibuat dengan menyatukan dua buat ember yang disusun bertingkat.
“Ember tumpuk ini menggunakan bantuan dari larva Hi pada skala rumah tangga. Larva Hi dikenal juga sebagai lalat hitam, yang dapat membantu proses pengomposan dan mempercepat proses pembusukan atau penguraian sampah,” ujarnya.
Metode ember tumpuk dibuat dengan menggunakan alat sederhana dan mudah diperoleh, sehingga teknologi ini sangat mudah diaplikasikan di rumah. Selain itu, ember tumpuk mampu mengolah sampah organik menjadi pupuk cair yang ramah terhadap lingkungan.
Dengan adanya ember tumpuk di setiap rumah tentu secara tidak langsung dapat membantu memperbaiki lingkungan dan mengurangi sampah. Setiap orang dapat membuat pupuk cair organik yang murah dan mendukung lahan pertanian, terutama pupuk sebagai perangsang akar tumbuhan.
“Inti dari kegiatan ini adalah pengelolaan sisa bahan makanan menjadi pupuk siap pakai dengan cara menggunakan magot yang dilestarikan, dan kita mampu menerapkan kebiasaan untuk memilah-milah sampah rumah tangga,” tambah Alifradica, salah satu mahasiswa KKN.
Selain itu, kegiatan ini merupakan suatu inovasi sederhana dalam pengelolaan limbah sisa makanan yang dapat dibuat secara mandiri di rumah dengan mudah. Harapannya, warga di RW 09 Gambiran dapat mempraktikkan metode yang sangat berguna tersebut. Acara berjalan dengan lancar dan ditutup dengan penyerahan ember tumpuk yang sudah dibuat oleh mahasiswa KKN Alternatif kepada perwakilan RT di wilayah RW 09 Gambiran. (doc)