Mahasiswa Mesti Meneladani Jenderal Sudirman
Menjadi pemateri pada seminar dan ruang diskusi dengan tema “Soedirman sang Priyayi Sederhana: Pembelajaran Karakter dan Kepemimpinan sang Soedirman”, Laga Adhi Dharma, S.S., M.A., yang juga merupakan dosen Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia UAD memberikan refleksi sosok kepemimpinan dan karakter baik yang ada pada diri Jenderal Sudirman. Acara itu diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Bertempat di Ruang Rapat dan Sidang Unit B, Kampus II UAD pada Jumat 28 Oktober 2022, Laga bersama dengan peserta yang dihadiri oleh mahasiswa FSBK UAD menciptakan transformasi ilmu dan merayakan peringatan hari Sumpah Pemuda.
“Memahami pahlawan itu jangan hanya mengenal melalui nama ataupun jasanya saja, tetapi juga harus meluaskan cakrawala kita dengan konteks spirit hidup pahlawan tersebut. Sudirman muda adalah sosok yang hebat, ia menjadi pemimpin pasukan guna melawan penjajah di usia yang relatif belia. Oleh karena itu, teman-teman mahasiswa saat ini harusnya bisa meneladani, yakni berkarya di usia muda dan mengambil peranan besar,” ucap Laga di awal seminar.
Baginya, dengan mempelajari sejarah hidup para pahlawan bangsa, salah satunya ialah Sudirman, mahasiswa diharap mempunyai spirit dan tekad untuk mewarisi apa saja yang telah ia perbuat untung bangsa ini. Tentunya dengan terus melakukan penyesuaian pada zaman.
Dari pemaparannya, Laga memberikan isyarat bahwa Jenderal Sudirman merupakan sosok yang istimewa. Kesederhanaan dan pandai melihat peluang hadir pada jiwanya.
“Bagi saya pribadi Sudirman adalah sosok yang istimewa, sebab ia adalah seorang yang hidup di lingkungan priyayi tetapi tidak menjadikannya merasa di atas angin. Sudirman seorang priyayi yang hidup sederhana dan mampu memanfaatkan peluang status yang disandangnya untuk kepentingan banyak orang. Keteguhan prinsip dan tekad yang tidak pernah padam menjadikan Sudirman tidak mudah terlena dan menjadikannya hebat seperti yang kita ketahui saat ini.”
Sudirman sejak dahulu dikenal sangat mudah bergaul, berinteraksi dengan orang lain, dan tidak pernah pilih-pilih untuk berteman. Laga berpesan, agar para mahasiswa saat ini menerapkan hal serupa. Sebab, sifat baik dan kerendahan hati Jenderal Sudirman itulah yang membuatnya disukai banyak orang.
Di akhir seminar, Laga memberikan menegaskan bahwa dari sekian banyak keunggulan yang dimiliki Jenderal Sudirman, ia merupakan sosok yang religius. “Dalam kondisi apa pun Sudirman selalu menjaga wudu dan tidak lalai melaksanakan salat 5 waktu. Sudirman dibesarkan di lingkungan Muhammadiyah dan menjadi salah satu motor penggerak dari organisasi Islam tersebut.” (did)