Mahasiswa Sastra Inggris UAD Raih Juara II Speech Competition di Malaysia
Lagi, mahasiswa Sastra Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Kali ini adalah Shohihuzzihni, mahasiswa angkatan 2020 yang sukses menjadi juara II dalam speech competition di Malaysia. Acara ini merupakan rangkaian ajang lomba Apples Week 2022 yang diselenggarakan oleh komunitas Loudspeakers dari Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia pada 11‒17 April 2022.
Zihni, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa kemenangan ini bukanlah sebuah tolok ukur kesuksesan bagi dirinya, karena kompetisi yang sesungguhnya adalah kehidupan. Meski begitu, ini adalah ajang improvisasi diri untuk melihat bahwa kita punya potensi yang selanjutnya bisa menjadi celah motivasi atau petunjuk agar bisa lebih mengembangkannya.
“Saya ingat sekali saat ikut Mahasiswa Berprestasi (Mawapres), saya masih sangat minim untuk sertifikat penghargaan. Hal tersebut memacu saya untuk menorehkan prestasi sebanyak-banyaknya yang akan berguna untuk masa depan kelak,” ungkap Zihni saat wawancara via WhatsApp (27-05-2022).
Apples Week 2022 memiliki beberapa cabang kompetisi yang dilombakan seperti spelling, reading news, scriptwriting, speech, dan short story. Zihni lebih memilih speech dibanding yang lain karena bidang tersebut menurutnya paling menarik dan cocok untuknya. Lebih jelasnya, ia menjelaskan bahwa dalam speech, ia bisa mengutarakan pemikirannya secara liberal, tanpa terikat pada aturan tokoh, plot, setting, dan lain-lain seperti dalam short story atau scriptwriting.
Sebagai bentuk persiapan, Zihni rajin melakukan senam lidah untuk melancarkan dan memperjelas artikulasi setiap kata dalam bahasa Inggris. Teknis perlombaan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Google Meet. Mekanismenya adalah terdapat tiga tahap penyisihan (15 besar, 6 besar, dan 3 besar), dan di setiap babak, level kesulitannya akan meningkat. Peserta diberikan topik tertentu oleh panitia, lalu dalam rentang waktu yang sudah ditentukan, mereka harus melakukan speech secara impromptu. Pada babak pertama, Zihni mendapat topik “Love”, babak kedua “Myth”, dan babak terakhir “One for all and all for one”. Meski harus berhadapan dengan kompetitor hebat dari kampus luar negeri lain dan mengatasi rasa nervous, ia sukses menduduki tempat kedua.
Dengan kemenangannya ini, Zihni berharap dirinya bisa terus termotivasi untuk mengikuti kegiatan-kegiatan serupa dalam rangka menguji kemampuan yang dimiliki dan agar bermanfaat untuk kariernya kelak. “Saya juga berharap semoga kampus bisa terus memberikan fasilitas berupa informasi dan dukungan kepada setiap mahasiswa yang ingin berkompetisi. Karena kampus yang baik tercermin dari mahasiswa dan alumninya yang berkualitas serta kompetitif di ruang publik,” pungkas Zihni. (tsa)