Penjelasan Tentang Gerhana Bulan Total
Pusat Tarjih Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah, Takmir Masjid Islamic Center UAD, Pusat Studi Astronomi (Pastrom) UAD, Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD, Lazismu UAD, dan Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (Persada) UAD, mengadakan observasi, salat gerhana, serta diskusi ilmiah gerhana bulan total. Acara itu bertempat di Masjid Islamic Center UAD dan Observatorium Kampus IV UAD, juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD pada Selasa, 08 November 2022.
Hadir Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.A., M.Hum. yang merupakan Kepala Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) serta Layanan Sosial Keagamaan LPSI UAD, Dr. Nur Kholis, M.Ag. selaku dekan Fakultas Agama Islam (FAI) UAD, dan Dr. Ruslan Fariadi AM., S.Ag., M.S.I. yang merupakan dosen AIK UAD.
Rahmadi menyampaikan penjelasan tentang gerhana bulan total. Menurutnya, salat gerhana didasarkan pada peristiwa tertentu, yang terjadi secara tidak beraturan. Perlu diketahui juga bahwa bumi, bulan, dan matahari disebut dalam Al-Qur’an yakni bumi disebut sebanyak 452, bulan disebut 27, dan matahari disebut 32. Bulan dalam bahasa Arab disebut dengan Al-Qamar, yang dimaknai oleh manusia secara bermacam-macam seperti sesuatu yang disembah, makhluk yang bergerak, tanda waktu, dan tanda kiamat. Sementara itu, gerhana merupakan satu objek astronomi yang bergerak ke dalam bayang-bayang objek astronomi lain. Sedangkan gerhana bulan adalah keadaan ketika bumi berada di antara matahari dan bulan, lalu bayangan bumi menutupi bulan.
“Gerhana terjadi karena sifat pergerakan benda langit matahari, bumi, dan bulan. Pada waktu-waktu tertentu, pergerakannya akan mengalami satu garis lurus. Bagaimana prosesnya? Misalkan bumi mengelilingi matahari satu tahun 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik, bumi berputar pada sumbu rata-ratanya 24 jam. Kemudian bulan juga bergerak mengelilingi bumi, artinya berevolusi putaran untuk sinodisnya 29 hari 12 jam 44 menit 2,8 detik. Satu kali bumi mengelilingi matahari sama dengan 12 kali bulan mengelilingi bumi,” jelas Rahmadi.
Setelah kegiatan diskusi ilmiah, lebih lanjut dilakukan salat gerhana bulan dengan imam Dr. Nur Kholis dan khatib Dr. Ruslan pada pukul 19.00 hingga 19.30 WIB. Gerhana bulan total terjadi sekitar pukul 15.02 WIB dan berakhir pada pukul 20.56 WIB.
Terakhir, acara ditutup dengan doa oleh khatib. Antusiasme jamaah pada kegiatan ini sangat tinggi dilihat dari banyaknya yang mengikuti salat gerhana. (frd)