Sharing Session: IISMA dan International Credit Transfer
Forum Silaturahmi Bidang Kemahasiswaan (Fosma) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) bersama Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan sharing session dengan tajuk “Kiat Sukses Lolos Program IISMA dan International Credit Transfer” pada Jumat, 8 April 2022. Acara digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube BIMAWA UAD Jogja. Hadir sebagai narasumber yaitu Ida Puspita, S.S., M.A.Res. selaku Kepala Office of International Affair (OIA) UAD.
Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD sekaligus Ketua Fosma PTMA dalam sambutannya menyampaikan, mahasiswa Indonesia khususnya di PTMA sangat berpotensi untuk terus mewarnai kegiatan prestasinya di kancah internasional. Sejalan dengan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) mahasiswa harus banyak diberikan pengalaman belajar baik di internal atau eksternal kampus, baik dalam negeri maupun luar negeri. Harapannya mahasiswa aktif mengikuti kegiatan, dan bisa berproses menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya.
Lebih lanjut Ida menyampaikan, mengapa harus bergabung di Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA)? IISMA merupakan satu-satunya dan program yang paling menonjol dari MBKM yang diselenggarakan Kemendikbudristek untuk program sarjana ke luar negeri (mobilitas fisik). IISMA menjadi branding dan image building bagi universitas tersendiri yang tergabung. Apabila mengikuti program IISMA maka mahasiswa tersebut dapat mengenyam pendidikan di salah satu universitas ternama di dunia, dapat mengembangkan jaringan internasional, serta mendapatkan pengalaman budaya baru.
“Sementara itu, terdapat perbedaan program IISMA dan International Credit Transfer (ICT). Di antaranya, program ICT dilaksanakan secara daring dan program tersebut masih dalam proses penyusunan dan segera rilis di akhir bulan April, pendanaan untuk mahasiswa dan universitas asal (dikirim ke universitas asal) dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), terdapat learning agreement, minimal TOEFL dengan skor minimal 450,” papar Ida.
Terakhir ia berharap agar PTMA bisa mendukung mahasiswa sepenuhnya dalam mengikuti program IISMA maupun ICT. (frd)