Superheateam 2.0 UAD Raih Juara III Festival ICRCC 2022
Superheateam 2.0 Tim Chem-E Car Cyber-O Program Studi (Prodi) Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), di bawah bimbingan Agus Aktawan, S.T., M.Eng. dan Rachma Tia Evitasari, S.T., M.Eng. berhasil mempertahankan prestasi dengan meraih juara III pada ajang Indonesia Chemical Reaction Car Competition (ICRCC) 2022.
Kompetisi ini merupakan festival tahunan terbesar yang diselenggarakan oleh Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dengan nama Chemical Engineering Innovation Festival (Chernival). Tahun ini, ICRCC 2022 mengusung tema “Discharging Innovation through Youth Collaboration”. Ada dua sesi lomba yaitu presentasi dan inspeksi yang dilaksanakan pada Kamis–Jumat, 27–28 Mei 2022 dan race competition pada Sabtu, 29 Mei 2022, yang dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting.
Tim Superheateam 2.0 UAD terdiri atas enam mahasiswa Prodi Teknik Kimia yaitu Mohammad Sigit Mustofa, Nabila Hanin, Budi Setya Wardana, Mar’atu Roisa, Abdul Aziz, dan Novia Mariska.
ICRCC 2022 diikuti oleh 23 tim dari berbagai universitas, baik dalam maupun luar negeri. Para peserta ditantang untuk merancang sebuah mobil yang memanfaatkan reaksi kimia sebagai sumber tenaga dan mampu berhenti otomatis pada jarak tertentu.
Sebelum menjalankan mobil, para peserta harus melalui beberapa tahapan seleksi seperti Job Safety Assessment (JSA), Presentation and Inspection Day (PID), dan Race Competition. “Rangkaian lomba yang kami ikuti adalah video profil, poster, presentasi, dan terakhir race competition,” ujar Sigit, sapaan akrabnya, selaku manajer Superheateam 2.0 UAD.
Pada tahap JSA, peserta diminta untuk membuat dokumen yang menjelaskan secara detail tentang bahan kimia yang digunakan, spesifikasi peralatan, keselamatan, perhitungan emisi, hingga konsep mobil. Ketika uji coba sebelum mengikuti kompetisi, Sigit mengaku sempat mengalami beberapa masalah dengan mobil prototipe, bahkan sempat mencari ulang data untuk mobil prototipenya. Hal ini membuat ia beserta tim khawatir tidak maksimal saat berkompetisi nantinya.
“Saat melakukan uji coba, beberapa kali mobil prototipe mengalami masalah dan harus mengganti beberapa komponen, hal itu berisiko dengan data yang telah kami sesuaikan pada mobil,” katanya saat diwawancarai melalui pesan WhatsApp pada Kamis, (06-09-2022).
“Pada hari ketiga sebelum lomba, yang kami khawatirkan terjadi, mobil prototipe mengalami masalah lagi, sehingga kami harus mengulang mencari data dari nol, itu benar-benar membuat kami khawatir untuk bisa mengikuti lomba dengan maksimal,” tambahnya
Dalam mengatasi permasalahan tersebut, Superheateam 2.0 UAD harus berusaha keras untuk menemukan komposisi kimia yang tepat dan akurat sesuai dengan ketentuan panitia lomba. “Kami melakukan evaluasi data dengan cepat untuk menyimpulkan komposisi bahan kimia yang sesuai dengan jarak yang dituju dan beban yang akan dibawa mobil. Lintasan mobil yang harus dilalui berbentuk segitiga dengan jarak 8,5 meter. Ditambah, mobil harus membawa beban berupa pasir basah seberat 1.000 gram dan harus berhenti secara otomatis di garis finis yang telah ditentukan,” tandasnya. (guf)