Meneladani Sifat K.H. Ahmad Dahlan Melalui Film Sang Pencerah
Sebagai kampus yang menggunakan nama pendiri Muhammadiyah, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berperan mengenalkan K.H. Ahmad Dahlan kepada mahasiswa. Biasanya, dalam memerankan tugas tersebut UAD dibantu oleh organisasi otonom. Hal inilah yang mendorong Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta Pendidikan Bahasa Inggris (atau biasa disebut dengan IMM PBII) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD, adakan kegiatan nonton bareng (nobar) film Sang Pencerah pada 18 Juni 2022 lalu.
“Latar belakang diadakannya kegiatan ini adalah untuk mengenalkan Muhammadiyah kepada kader dengan metode yang berbeda,” ujar Yuhyin Nufus selaku ketua Bidang Kader.
Mereka sengaja tidak menggunakan metode ceramah atau diskusi dalam mengenalkan tokoh Muhammadiyah, tetapi mengganti dengan berusaha menyuguhkan pengetahuan mengenai Muhammadiyah dengan cara yang lebih menarik, yakni melalui nobar. Acara yang diselenggarakan di Laboratorium Program Studi PBI itu berlangsung selama 3 jam dengan diikuti oleh 10 kader dan 13 Pimpinan Komisariat.
Selain itu, tujuan kegiatan ini untuk memberikan informasi terkait sejarah Muhammadiyah kepada kader IMM PBII yang memiliki latar belakang beragam. Lebih lagi, film Sang Pencerah dipilih karena di dalamnya memuat sekaligus menjelaskan perjuangan K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah.
“Film ini juga terdapat banyak ilmu pengetahuan serta hikmah yang dapat diambil, yang nantinya dapat dijadikan sebagai semangat kader-kader baru,” tambah Yuhyin ketika ditanyai mengenai alasan dipilihnya film Sang Pencerah.
Ia berharap kader IMM PBII dapat meneladani sifat-sifat K.H. Ahmad Dahlan untuk ber-IMM, seperti sifat tidak mudah putus asa, sabar, berani menegakkan kebenaran, serta memiliki girah berorganisasi yang tinggi. (wid)