Tim PPK Ormawa BEM FAST UAD Siap Kembangkan Lahan Pertanian di Selopamioro
Tim Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), resmi diterjunkan pada 6 Juli 2022 di Desa Selopamioro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat Desa Selopamioro Melalui Inovasi Pembangunan Instalasi Irigasi Tetes Otomatis Berbasis Internet of Things (IoT) pada Lahan Kritis”, lima belas mahasiswa yang tergabung dalam tim siap untuk mengembangkan satu program pemberdayaan lahan pertanian di desa tersebut.
“Program yang kami usung untuk enam bulan ke depan yaitu meliputi program pengembangan instalasi irigasi tetes otomatis berbasis IoT yang ditenagai oleh panel surya, penanaman pohon jambu kristal, serta perluasan pengolahan pupuk organik cair,” ungkap ketua tim, Nurul Hidayarahmatika.
Nurul mengaku alasan melakukan program-program tersebut yaitu sebagai wujud pengembangan dari Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang tahun lalu lolos pendanaan sekaligus untuk evaluasi kekurangan pada program ini.
“Untuk pengolahan pupuk organik karena kami rasa sudah berhasil, akhirnya kami mengajak mitra lain untuk melakukan perluasan,” tegasnya.
Acara penerjunan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kesiapan Ormawa BEM FAST dan sosialisasi program kerja selama enam bulan di desa mitra ini berlangsung khidmat. Turut hadir pula Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., Kepala Bidang Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan dan Prestasi Mahasiswa Bimawa UAD Danang Sukantar, M.Pd., staf Bimawa UAD, dosen dan dekan FAST, serta perwakilan mitra tani Desa Selopamioro.
Drs. Hadi Sasongko, M.Si. selaku dosen pendamping berharap proyek ini bisa terus berlanjut sesuai rencana yang tertuang dalam proposal. Selain itu, Hadi juga meminta para mahasiswa yang terjun secara langsung dapat memperoleh berbagai macam ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk pengembangan diri mereka di masyarakat, serta segala permasalahan mitra berkaitan dengan lahan kritis dapat segera teratasi. (eka)