Kehidupan Islami di UAD
“Berbicara kehidupan islami, berarti kita harus paham terlebih dahulu apa itu kehidupan, apa itu islami. Apa itu hidup? Hidup itu nyata dan eksis maka orang hidup keberadaannya diakui. Sementara kehidupan berkaitan dengan aktivitas diri seseorang. Menurut tuntutan agama, hidup tidak hanya satu kali, sebagaimana mati juga sebanyak dua kali sesuai Q.S. Al-Baqarah ayat 26.”
Kutipan itu merupakan salah satu hal yang disampaikan oleh Ustaz. H. Rahmadi Wibowo, Lc., MA., M.Hum., yang dikenal sebagai Kepala Bidang Pendidikan Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK) Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ia mengisi acara Pembekalan Santri Baru Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (Persada) UAD. Acara digelar pada Selasa, 20 September 2022 secara luring bertempat di Masjid Islamic Center UAD dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube PERSADA UAD TV.
Ustaz Rahmadi membahas tentang kehidupan islami di UAD. UAD merupakan amal usaha milik Muhammadiyah yang bergerak di bidang pendidikan sebagai sarana amar makruf nahi munkar dan sarana pengkaderan. Kehidupan kampusnya menerapkan nilai-nilai AIK yang dibagi menjadi tiga, yaitu keseluruhan ajaran Islam (akidah, ibadah, akhlak, muamalah, dan kemuhammadiyahan), nilai rujukan dalam kehidupan (ikhlas, integritas, profesional, tajdid, ta’awun), serta materi pembelajaran. Kehidupan islami dalam aspek akidah harus memiliki tauhid yang benar seperti tauhid zat, tauhid sifat, tauhid rububiyah, dan tauhid uluhiyah. Selain itu juga harus memiliki jiwa keikhlasan dengan melakukan semua aktivitas semata-mata karena Allah Swt. dan menjaga kebersihan jiwa.
“Seorang muslim baik pasti menyebut yang disembah itu hanya Allah Swt., sehari minimal tujuh belas kali. Hal tersebut karena pasti dalam sehari melaksanakan salat ada tujuh belas rakaat di dalamnya membaca surah Al-Fatihah. Di dalam surah Al-Fatihah itu ada satu ayat yaitu iyya kana’budu wa iyya kanasta’in yang artinya hanya Allah yang kami sembah dan hanya kepada Allah-lah kami meminta pertolongan,” papar Ustaz Rahmadi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan kehidupan islami dalam aspek ibadah meliputi melaksanakan ibadah bersumber pada Al-Qur’an dan as-Sunnah al-Maqbulah sesuai dengan Manhaj Tarjih Muhammadiyah. Kemudian, melaksanakan ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah secara ikhlas, tekun dan istikamah, menjaga ibadah sunnah, melaksanakan salat fardu secara berjamaah, serta memakmurkan masjid. Sementara kehidupan islami akhlak seperti memiliki sikap syukur, sabar, dan tawakal, memakai busana muslim dan muslimah (menutup aurat, tidak transparan, longgar, tidak berlebih-lebihan, sopan, dan sederhana), menghindari merokok maupun minuman keras, serta tidak mengonsumsi narkoba, psikotropika dan zat adiktif lainnya (papza). Ada pula harus menghindari perilaku zina dan Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer (LGBTQ), memelihara akhlak dan hubungan terhadap lawan jenis, serta memiliki pola pikir dan sikap terbuka, menggembirakan, mencerahkan, juga berkemajuan.
Terakhir, Ustaz Rahmadi menyampaikan kehidupan islami muamalah. Pertama, memiliki sikap ramah. Kedua, memiliki sikap bertanggung jawab terhadap setiap ucapan dan perbuatan. Ketiga, menjunjung tinggi nilai-nilai kehalalan (halal), kebaikan, amanah, kemanfaatan, dan kemaslahatan. Keempat, memiliki sikap terbuka dalam menerima kritik dan saran serta memiliki hubungan baik dengan masyarakat. (frd)