FSBK UAD Gelar Seminar Nasional tentang Budaya Literasi
Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Menumbuhkan Budaya Literasi Pemuda di Era Society 5.0” pada Selasa, 18-10-2022. Bertempat di Amphitarium Gedung Utama Kampus IV UAD, acara ini menghadirkan tiga pembicara yaitu Prof. Dr. Widodo Muktiyo, M.Com., Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, M.M., dan drg. Hj. Hanum Salsabiela Rais, M.B.A.
Seminar berlangsung meriah dan interaktif dengan tingginya antusiasme mahasiswa FSBK sebagai audiens. Selain itu, materi yang disampaikan oleh masing-masing narasumber juga menarik. Widodo, selaku pembicara pertama, menyampaikan tentang penyiapan masyarakat digital Indonesia 2045. Sebagai Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia, ia banyak menekankan terkait peran penting generasi muda bagi kemajuan Indonesia di tahun 2045 dan seterusnya. “Demi mempersiapkan hal tersebut, pemerintah kini sedang gencar menggaet mahasiswa untuk mengikuti program-program terbaru,” terang Widodo.
Sementara itu, Syauqi, selaku Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, memaparkan tentang “Leadership in Global Disruptive Era: An Organizational Perspective”. Berkaca pada perubahan global saat ini yang berlangsung sangat cepat, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki jiwa kepemimpinan yang adaptif dan kolaboratif. Menurut Syauqi, dewasa ini literasi atau membaca saja tidak cukup, perlu juga diimbangi dengan pemahaman terhadap apa yang dibaca tersebut.
Pemateri terakhir, Hanum Salsabiela, anggota DPRD DIY sekaligus penulis novel, membawakan topik terkait peran wanita dan zaman literasi digital. Dalam presentasinya, ia menjelaskan bahwa ada tiga hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi perubahan dunia, yaitu karakter, literasi, dan kompetensi. “Saya harap mahasiswa tidak hanya menulis dan membaca, tetapi juga mulai mengarang untuk menumbuhkan imajinasi dan cita-cita,” tandas Hanum.
Melalui seminar nasional tersebut, diharapkan dapat memicu mahasiswa untuk memiliki cita-cita yang besar, meningkatkan kemampuan, serta lebih melek akan literasi digital pada zaman ini. Sebab pada dasarnya mahasiswa adalah generasi emas calon pemimpin yang akan memajukan bangsa Indonesia. (tsa/ftr)