Peran Seimbang Laki-laki dan Perempuan untuk Ciptakan Keluarga Sakinah
Dalam rangka menyemarakkan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48, Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Yogyakarta menggelar seminar dengan tema “Menuju Keluarga Sakinah: Perempuan Hebat, Laki-laki Istimewa Kekinian” pada Minggu, 23-10-2022. Bertempat di Aula Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), acara juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube UAD.
Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan informasi dan edukasi terkait upaya menormalisasikan pembagian peran seimbang antara laki-laki dan perempuan, baik dalam ranah domestik maupun publik, sehingga terwujud keluarga yang sakinah. Tiga narasumber yang kompeten di bidangnya hadir untuk membahas topik tersebut dari berbagai perspektif, yaitu Prof. H. Wawan Gunawan Abdul Wahid, Dr. Normasari, S.H., M.Hum., dan Ir. Eddy Muhammad.
Di tengah kuatnya budaya patriarki, pembagian peran antara laki-laki dan perempuan memang masih belum ideal. Perempuan cenderung dominan dalam urusan domestik, sementara laki-laki masih condong dalam peran publik. Untuk mengupayakan terbentuknya keluarga sakinah, komunikasi sehat dan pembagian peran ideal menjadi kunci utama. “Harapannya, habit-habit produktif dan profesionalisme akan terbentuk untuk menjawab tantangan tersebut,” ungkap Prof. Wawan dalam penyampaian materinya.
Isu lain yang menjadi pembahasan dalam seminar tersebut adalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Di Kota Yogyakarta sendiri, tercatat bahwa korban kekerasan 95% adalah perempuan, laki-laki hanya sebesar 5%. Sedangkan untuk relasi yang paling besar dalam terjadinya kekerasan adalah hubungan suami-istri yang mencapai 42%, dan 27% untuk hubungan pacar. Hingga akhir 2021, angka perceraian di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga termasuk tinggi, yaitu mencapai 5.942 kasus.
Melihat berbagai fenomena tersebut, PDA Kota Yogyakarta merespons dengan beragam upaya dan aksi melalui pembentukan program-program yang tersinergi baik dengan pemerintah maupun pihak lain. Seminar ini menjadi salah satu bentuk untuk menyuarakan kepedulian dan diharapkan memiliki dampak dalam pengurangan kasus kekerasan hingga perceraian di Yogyakarta. (tsa/ppt)