Ember Tumpuk Solusi Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga
“Melalui program edukasi ember tumpuk, kami berharap warga dapat mengolah sampah mereka menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan kembali,” ujar Santi Mahmuda.
Ia adalah ketua unit dari tim mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Periode 84 Unit VII.B.3. Mereka menyelenggarakan edukasi pengolahan sampah organik pada Minggu, 4 Desember 2022 di wilayah RT 37 Nalen, Sorosutan, Umbulharjo. Sampah berupa limbah rumah tangga diolah menjadi pupuk organik cair (POC) dengan menggunakan metode ember tumpuk.
Lebih lanjut Santi menjelaskan, kegiatan tersebut digelar untuk mencegah penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Selain itu, juga untuk mendukung program pemerintah desa setempat dalam memaksimalkan pengolahan sampah terpadu sehingga sampah organik bisa diselesaikan di rumah masing-masing.
Dalam praktiknya, metode ember tumpuk dilakukan dengan bantuan magot atau Larva HI (Hermetia illucens) yang membantu proses pengomposan dan mempercepat proses penguraian sampah. Untuk pembuatannya, ember tumpuk dapat dibuat dengan alat yang sederhana dan mudah didapatkan. Tim Unit VII.B.3 menggunakan galon sebagai pengganti ember sehingga pembuatannya cukup mudah untuk diterapkan di rumah.
Edukasi yang disampaikan mendapat respons positif dari warga RT 37, mereka terlibat aktif dalam diskusi dan melontarkan banyak pertanyaan seputar materi yang disampaikan. Rini Juwita Sari selaku Ketua PKK RT 37 mengungkapkan bahwa pelatihan yang digelar sangat bagus untuk warga. “Kami harap kegiatan tersebut dapat mendatangkan manfaat bagi warga setempat,” terangnya.
Sejalan dengan yang disampaikan Rini, tim Unit VII.B.3 juga berharap agar edukasi yang disampaikan dapat meningkatkan kesadaran warga untuk mengurangi sampah dengan memanfaatkannya jadi pupuk organik melalui ember tumpuk. “Hasil dari ember tumpuk yaitu POC nantinya bisa digunakan untuk membantu penyuburan tanaman hias ataupun sayur,” tandas Santi. (tsa)