Baiq Hijab: Scraft with Love
Baiq Ananda Putri, atau yang akrab disapa Baiq, merupakan mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang merintis dan menggeluti wirausaha di bidang produksi hijab.
Berdiri pada tahun 2020, Baiq Hijab awal mulanya dirintis Baiq kala ia masih berada di kampungnya, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ketika telah menginjakkan kaki di Yogyakarta pada tahun 2021, Baiq mengembangkannya bersama 2 temannya, Nabila Wulandari yang menangani bidang penjualan dan Baiq Dwi Zulfa Rahmawati yang mengelola keuangan dan sebagai sekretaris.
Karena merupakan mahasiswi UAD, srikandi Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat ini berinisiatif untuk membawa Baiq Hijab untuk mengikuti Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2022. Usaha itu tak sia-sia karena mereka berhasil lolos dengan mendapatkan pendanaan, pendampingan, serta pelatihan langsung dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.
Sebagai jalan untuk memudahkan langkah bisnis di waktu mendatang, UAD turut memberikan berbagai pembinaan salah satunya ialah dengan menghadirkan Caraka Putra Bhakti, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pembimbing mereka. Selaku pendiri sekaligus ketua tim Baiq Hijab, Baiq mengaku bahwa ia dan kedua temannya sama sekali tidak memiliki pengetahuan khusus ataupun latar belakang bisnis. Namun berkat keuletan dan kreativitas mereka, merek ini bisa eksis dan mampu bertengger sebagai salah satu wirausaha yang dilirik oleh P2MW 2022.
“Teman-teman mungkin berpikir, kok bisa sih mahasiswa kesehatan menggeluti bidang perdagangan ataupun berwirausaha?” ucap Baiq terkekeh.
Baiq Hijab dalam setiap hasil produksinya memiliki ciri khas tersendiri, yakni dengan motif desain yang melengkung dan lekat akan tema psikologi. Selain itu Baiq Hijab memiliki kualitas dalam setiap pengemasannya, yakni berupa mini boks. Sedangkan untuk bahan dasar produk, menggunakan bio plastic yang tentu saja ramah lingkungan.
“Sisa kain dari hasil produksi Baiq Hijab kami sumbangkan ke salah satu desa wisata di Kampung Sitisewu guna dimanfaatkan untuk pernak-pernik dan aksesori, sehingga kain sisa produksi sama sekali tidak menjadi limbah,” jelas Baiq.
Ia melanjutkan tentang penjualan yang dijalani selama ini. “Karena Baiq Hijab target pasarnya ialah wanita remaja, kami menggunakan media sosial, seperti Instagram, WhatsApp, dan aplikasi belanja daring. Selain menggunakan media daring, juga melakukan pemasaran dengan melibatkan diri melalui pengadaan bazar di berbagai kegiatan.”
Sebelum mendaftarkan diri dan lolos pendanaan P2MW terhitung sejak Oktober 2021 hingga Juli 2022, Baiq Hijab telah mengalami peningkatan omzet penjualan, sehingga setelah mendapat bantuan dari P2MW omzet penjualan Baiq Hijab kian melambung tinggi.
Untuk pelatihan dan pembinaan yang telah didapatkan Baiq Hijab sampai sejauh ini ialah berupa peningkatan keterampilan dalam mengelola keuangan, pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), penjualan, dan foto produk. Berkat P2MW, Baiq Hijab saat ini memiliki jaringan mitra, strategi usaha, dan sumber daya yang cukup baik dan itu semua memiliki prosedur yang sangat jelas karena tercatat melalui Memorandum of Understanding (MoU).
Memiliki motto “Scarft with Love”, Baiq Hijab dalam citanya akan terus berusaha untuk menciptakan inovasi produk yang didasari dengan kenyamanan dan cinta. Baiq berharap dengan bisnis yang dirintis bersama teman-temannya, kelak usahanya itu bisa menginspirasi dan menghadirkan manfaat yang besar.
“Semoga apa yang kami lakukan bisa menginspirasi dan memberikan manfaat kepada teman-teman yang ingin berwirausaha. Kami mengharapkan doa dan dukungan dari semua kalangan agar Baiq Hijab bisa terus berkembang dan lebih baik lagi,” tutupnya. (did)