“Panggung Kecil” Mahasiswa Sastra Indonesia
Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia (HMPRISAI) sukses menggelar kegiatan “Apa Apa Seni” pada Sabtu, 7 Januari 2023. Acara ini merupakan rangkaian program kerja HMPRISAI yang dilaksanakan di Ace House Jl. Mangkuyudan 41, Yogyakarta, dan dihadiri mahasiswa jurusan Sastra Indonesia yang difokuskan pada angkatan 2019–2022.
Dinamakan “Apa Apa Seni” karena program kerja ini menumbuhkan, mencari, dan memperlihatkan potensi-potensi yang ada di Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Terbukti, ternyata tidak hanya puisi tetapi juga terdapat seni lukis, tari, musik, dan masih banyak potensi-potensi yang lain yang ditampilkan malam itu.
Persiapan dimulai dari tanggal 10 Desember 2022 hingga 7 Januari 2023. Melalui proses yang terbilang singkat tersebut, akhirnya melahirkan banyak peserta, ada 12 pelukis, 3 pelukis puisi, 4 baca puisi, 2 solo music, 3 band, 1 performance art, dan 1 seni tari modern.
Robbi Adam Arafahlan selaku ketua panitia mengatakan bahwa ia merasa kurang banyak panggung yang mendukung seniman-seniman underground, sedangkan banyak potensi yang ada di tengah-tengah mahasiswa. “Untuk awal mula terpikir membuat acara ini, karena saya berkecimpung di dunia seni, dan saya masih memerlukan panggung untuk berekspresi. Saya rasa banyak sekali potensi yang ada seperti puisi, lukis, performance art, seni tari, seni musik, sehingga daripada saya menunggu panggung, lebih baik membuat panggung saja,” ungkap Robbi pada wawancara (9-1-2023).
Panggung kecil dengan lingkup program studi diharapkan dapat memberi ruang untuk berekspresi pada setiap bakat masing-masing mahasiswa, sehingga semua yang terlibat pada kegiatan tersebut adalah mahasiswa Sastra Indonesia UAD. Robbi juga mengatakan bahwa Ace House adalah area yang tepat karena latar belakang tempatnya memang dikhususkan untuk pameran.
“Kami melalui banyak pertimbangan untuk menentukan acara ini tidak diadakan di kampus. Ace House adalah ruang pameran yang proper dan mumpuni, sehingga tidak perlu mempersiapkan printilan-printilan untuk pameran, supaya persiapan acara ini efektif dan efisien. Selain itu, jarak panggung dan ruang pameran cukup dekat, jadi tidak terkesan mengabaikan ruang pameran dan panggung. Kalau di kampus, kecenderungan untuk mengabaikan tempat satu dengan tempat yang lain cukup besar,” tambahnya.
Robbi mengungkapkan harapan kepada pengurus himpunan agar melanjutkan program kerja ini dan membuat kegiatan “Apa Apa Seni” kedua, ketiga, dan seterusnya. HMPRISAI juga sudah mempersiapkan sebuah video dokumenter pendek yang nantinya dapat menjadi contoh untuk kepengurusan selanjutnya dalam merintis acara. Dan semoga dari acara kecil seperti ini akan mampu menarik adanya kegiatan-kegiatan yang lain, yang membuka jalan untuk semua mahasiswa Sastra Indonesia agar terus mengeluarkan karya-karya original, supaya semua karya dapat dinikmati oleh banyak orang. (syf)
uad.ac.id