Altruisme sebagai Upaya Menurunkan Perilaku Agresi pada Remaja
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan Skim Riset Humaniora (RSH) tahun 2022 telah melangsungkan kegiatan bertajuk “Psikoedukasi”. Kegiatan ini melibatkan dua puluh siswa Sekolah Menegah Atas (SMA) di salah satu SMA di Yogyakarta. Tim PKM-RSH 2022 tersebut terdiri atas Detty Putri Pratiwi Oktavia, Nur Azmi Zulhida, Laila Rachim, Ahmad Affan, dan Wulan Suci Fitrianingsih, dengan didampingi Sri Kushartati, S.Psi., M.A. selaku dosen Psikologi UAD.
Psikoedukasi diselenggarakan sebagai bentuk preventif atas meningkatnya perilaku agresi pada remaja di Indonesia, khususnya di Kota Yogyakarta. Kasus yang sering terjadi adalah aksi klitih. Klitih merupakan aktivitas sekelompok anak-anak atau remaja yang berkeliling menggunakan sepeda motor pada malam hari. Dilansir dari Kompas.com, kasus klitih hingga menyebabkan tewasnya salah satu siswa SMA yang terjadi pada Minggu, 3 April 2022 lalu.
Lebih lanjut, perilaku agresi lainnya yang dilakukan remaja adalah kegiatan tawuran antarpelajar yang menewaskan pelajar Yogyakarta. Tawuran ini terjadi Minggu (29-5-2022) yang diberitakan oleh Sindonews.com. Pemicu tarwuran bermula ketika dua pelajar yang saling menantang melalui media sosial dan kemudian keduanya berjanji untuk bertemu di Jalan Kabupaten. Pertemuan ini dilanjutkan dengan saling kejar antara kelompok korban dan kelompok pelaku. Peristiwa diakhiri dengan penganiayaan yang mengakibatkan meninggalnya seorang pelajar asal Depok, Sleman.
Fenomena itulah yang melatarbelakangi Tim PKM-RSH 2022 UAD menyelenggarakan Psikoedukasi berbasis altruisme sebagai satu variabel pelatihan untuk meminimalisasi kasus kriminal remaja. Detty selaku ketua tim menyampaikan bahwa altruisme merupakan perilaku menolong orang lain yang dilakukan secara sukarela tanpa pamrih dan tidak mengharapkan imbalan.
Psikoedukasi altruisme yang dilakukan adalah dengan mengajak dua puluh siswa berkunjung ke Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) yang berlokadi di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tidak hanya sekadar berkunjung, mereka juga melaksanakan program belajar sambil bermain dengan didampingi lima anggota Tim PKM-RSH yang berperan sebagai fasilitator.
Lebih lanjut, program yang dilaksanakan berupa mengajak anak-anak YKAKI untuk melakukan empat jenis eksperimen sains. Selain itu, siswa SMA membantu dan mendampingi anak-anak YKAKI untuk menuliskan harapan dan cita-cita mereka yang kemudian ditempelkan di Pohon Harapan.
“Kami dari di Tim PKM-RSH sangat berharap psikoedukasi ini dapat dijadikan referensi untuk memberikan intervensi yang tepat bagi remaja agar kasus yang disebabkan oleh perilaku agresi dapat menurun dan dicegah sejak awal,” ujar Detty.
“Dalam sesi FGD (Focus Group Discussion), para siswa menyatakan jika kegiatan ini sangat berkesan. Mereka senang karena dapat ikut membantu menghibur serta memberikan semangat kepada adik-adik di YKAKI agar bisa pulih. Dengan meningkatnya altruisme, para remaja diharapkan dapat lebih tergerak untuk membantu orang lain serta memberikan kebermanfaatan bagi sesama,” tutupnya. (Affan/guf)