Buka Peluang Usaha, KKN UAD Ajak Warga Buat Sabun Cuci Piring
“Apalagi setelah masa pandemi ini, banyak pekerja yang terkena PHK dan kebutuhan pokok selalu meningkat. Maka dari itu, dengan adanya program ini diharapkan bisa membantu masyarakat untuk membuat sabun cuci piring sendiri, baik untuk penggunaan pribadi maupun dijual kembali,” tutur Dimas.
Dimas Amar merupakan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang menjadi ketua unit dari tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Periode 84 Unit III.A.1. Mereka mengadakan kegiatan pembuatan sabun cuci piring di wilayah RW 9 Purwodiningratan, Ngampilan, Yogyakarta pada Selasa, 06-12-2022. Acara itu melibatkan ibu-ibu pengurus PKK dan warga setempat.
Pembuatan sabun cuci piring dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan seperti texapon, sodium sulfat, comperland, asam citric, dan EDTA. Semua bahan tersebut diletakkan dalam satu wadah dan diaduk hingga tercampur rata. Komposisi yang digunakan mudah diperoleh dan relatif terjangkau, sehingga dapat menjadi inovasi untuk ke depannya.
Dari segi harga, hasil pembuatan sabun ini tergolong lebih murah daripada sabun cuci yang beredar di pasaran. Sebanyak 105 ml sabun di pasar dibanderol seharga 2.000 rupiah, sedangkan untuk produksi sendiri sebanyak 105 ml seharga 1.260 rupiah. Masyarakat dapat menghemat biaya pengeluaran sebesar 740 rupiah.
Lewat program tersebut, masyarakat RW 9 dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan baru untuk membuat sabun cuci piring. Mereka juga dapat mengkreasikan warna, aroma, dan kemasan yang diinginkan. Hal ini tentu saja juga dapat membuka peluang usaha. (tsa)