Bulan Ramadan Bulan Al-Qur’an
Bulan suci Ramadan, bulan penuh ampunan dan segala kebaikan pahalanya dilipat gandakan. Pesantren Ahmad Dahlan (Persada) Yogyakarta memanfaatkan bulan ini dengan tayangan yang memberikan pemahaman baru dengan tema yang apik dan sesuai dengan momen sekarang ini. “Ramadan Bulan Al-Qur’an”, menjadi tema yang dibahas pada siraman hati episode dua dan disampaikan oleh Ahmad Farhan Juliawansyah, salah satu santriwan Persada.
Ia mengatakan, bulan Ramadan memiliki beberapa nama yang masyhur, di antaranya bulannya puasa, bulan ampunan, bulan yang penuh keberkahan, dan bulan Al-Qur’an. Disebut sebagai bulannya Al-Qur’an karena mempunyai beberapa kriteria.
Pertama, pada surat Al-Baqarah ayat 185 dijelaskan, bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk keseluruhan manusia tanpa terkecuali, juga sebagai penjelas daripada petunjuk tersebut, serta sebagai pembeda mana yang halal dan mana yang haram, mana yang benar dan salah.
“Kedua, di bulan ini Rasulullah saw. sering berinteraksi dengan Al-Qur’an, berjumpa dengan malaikat Jibril untuk belajar Al-Qur’an.”
Hal ini juga disebutkan dalam Hadis Ibnu Abbas, Rasulullah saw. adalah orang yang paling dermawan, terlebih ketika bulan Ramadan karena bertemu dengan malaikat Jibril, dan sungguh ketika bertemu dengan malaikat Jibril kedermawanan Rasulullah makin bertambah.
Alasan yang ketiga, dalam bulan Ramadan, para ulama salaf termasuk Tabiut Tabi’in, senantiasa meningkatkan intensitasnya dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an. Sebagaimana yang disampaikan Ibnu Rajab Al Hambali dalam kitabnya Lathaiful Ma’arif. Khatam Al-Qur’an bisa dilakukan selama tiga hari, tujuh hari, dan sepuluh hari.
Di akhir ceramahnya Farhan mengajak untuk meningkatkan semangat dan intensitas kita dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an, sebagaimana diketahui bersama bahwasanya setiap huruf Al-Qur’an mengandung kebaikan, dan setiap kebaikannya ada sepuluh kali lipat pahala. (Lrs)