FKM UAD Adakan Konferensi Internasional UPHEC ke-7
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar agenda rutin tahunan mereka yaitu konferensi internasional dengan tajuk The 7th Public Health Conference (UPHEC) pada Sabtu, 29-10-2022 secara daring. Tahun ini, tema yang diusung adalah “Public health surveillance system for a more resilience health system”.
Kegiatan dibuka secara langsung oleh Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. dan dilanjutkan dengan sambutan dekan FKM UAD Rosyidah, S.E., M.Kes., Ph.D. “Kegiatan UPHEC tahun ini berfokus pada isu penguatan sistem surveilans dalam rangka peningkatan sistem dan derajat kesehatan,” ungkap Rosyidah. Ia juga menambahkan bahwa surveilans tidak hanya masalah pengumpulan data, tetapi lebih jauh lagi hasilnya dapat digunakan dalam penyusunan kebijakan dan penanganan permasalahan kesehatan yang tepat.
Konferensi tersebut berhasil mendapat kehormatan dengan mengundang 7 pakar dari dalam dan luar negeri untuk menjadi narasumber. Pembicara utama adalah Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D. selaku Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Sementara itu, tiga pembicara luar negeri adalah Prof. Dr. Wongsa Laohasiriwong (Khon Kaen University, Thailand), Prof. Guy Daly (British University, Egypt), dan Prof. Lisa McKenna (La Trobe University, Australia).
Sedangkan untuk pembicara dari Indonesia adalah Setyarni Hestu Lestari, S.K.M., M.Kes. (Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta), Dr. dr. Andaru Dahesihdewi, M.Kes., Sp.PK(K). (Ketua Komite PPI RSUP dr, Sardjito), dan Ciptasari Prabawanti, S.Psi., M.Sc., Ph.D. (perwakilan akademisi dan praktisi di UAD).
Muhammad Syamsu Hidayat, S.E., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Panitia UPHEC 2022 menjelaskan bahwa kegiatan ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya karena hanya berlangsung satu hari dan fokus pada pemaparan pakar terkait kebijakan serta best practice surveilans kesehatan. “Dengan tema yang diusung, terdapat dua subtopik yaitu penguatan kebijakan kesehatan dan contoh pelaksanaan surveilans di beberapa negara serta institusi kesehatan,” tandas Syamsu.
UPHEC ke-7 ini diikuti oleh 415 peserta dari dalam dan luar sivitas akademika UAD. Mereka berasal dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, dosen, ilmuwan, praktisi, perwakilan organisasi profesi kesehatan, petugas kesehatan dari puskesmas dan rumah sakit, serta masih banyak lagi. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan surveilans yang baik dan menguatkan kebijakan kesehatan yang kita miliki. (tsa)