Guest Lecture dan Seminar Nasional World Class Professor 2021
Pesatnya teknologi dan derasnya arus informasi di era Industrial Revolution 4.0 dan 5.0, menimbulkan tantangan-tantangan riset terkait pengembangan bidang ilmu sosial humaniora dan agama. Akhirnya, kesadaran dan keinginan untuk senantiasa berkontribusi dalam membangun negara maupun memajukan bangsa juga semakin besar. Oleh karena itu, Program Magister Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan acara Guest Lecture dan Seminar Nasional World Class Professor 2021, dengan tajuk “Arah Baru kebijakan Riset Pengembangan Ilmu Sosial Humaniora dan Agama di Indonesia” pada (29-11-2021).
Dr. Nur Kholis, M.Ag. selaku Dekan FAI dalam sambutannya mengapresiasi adanya acara ini. Ia berharap kelak bisa berpengaruh dalam penelitian-penelitian sehingga menghasilkan penelitian yang memberi manfaat serta kemaslahatan bagi kehidupan umat manusia.
“Mudah-mudahan nanti dengan penjelasan narasumber dalam acara ini, kita bisa mengetahui dengan lebih baik sehingga ini menjadi kebijakan-kebijakan FAI dalam membuat arah penelitian ke depan, khususnya terkait ilmu sosial humaniora dan agama.”
Prof. Ahmad Najib Burhani, M.A., M.Sc., Ph.D. selaku narasumber menjelaskan peran utama dari ilmu sosial dan humaniora yaitu menjadikan kita semua sebagai manusia, di antaranya mencakup empathy, curiosity, dan flexibility. Dalam upaya membangun ilmu pengetahuan sosial dan riset inovasi nasional tersebut, memerlukan tiga elemen penting, yaitu SDM yang kuat, pendanaan, dan perpustakaan yang baik.
“Tetapi ada hal lain yang perlu ada di dalam pengembangan riset, itu adalah lingkungan untuk kita melakukan kompetisi secara ilmiah,” terangnya.
Selain itu ia juga menyarankan agar peserta seminar mengikuti program Call for Proposal yang dibuka minggu lalu oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Seminar ini mencakup dua rumah program utama, yaitu keindonesiaan dan dinamika kontemporer. Selain itu Program Call for Proposal oleh Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) yang perkiraan akan dibuka pada pertengahan bulan Desember 2021.
“Kesempatan ini bisa diambil untuk kita bersama-sama berkolaborasi meningkatkan ilmu pengetahuan,” ujarnya. (rri)