Mahasiswa PPKn UAD Juara I Lomba English Speech Competition
“Motivasi, sebenarnya bisa dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhan. Saya menginginkan menjadi mahasiswa yang aktif dengan mengikuti berbagai perlombaan dan akhirnya tertarik. Kemudian disusul juga dengan ketertarikan saya belajar bahasa asing. Dari hal itu, akan muncul perasaan nyaman dan senang saat mengerjakannya. Alasan lain ialah topiknya. Topik yang diberikan tentang nasionalisme dan edukasi, kedua topik itu merupakan bidang yang saya tekuni di Program Studi PPKn ini.”
Hal tersebut disampaikan oleh Yulia Gesti Merkuri, mahasiswa Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Perempuan cantik yang akrab disapa Yulia itu merupakan angkatan 2021 yang baru saja menjuarai peringkat pertama lomba English Speech Competition.
“Saya dasarnya memang bukan dari jurusan sastra maupun dari bahasa Inggris jadi agak kesulitan untuk menentukan kata yang pas saat membuat video presentasi. Kendala lainnya, saya mengetahui perlombaan ini yang sudah mendekati batas akhir pengumpulan. Namun, hal ini tidak menjadikan saya patah semangat untuk terus menggali bakat yang saya miliki dengan banyak berdiskusi bersama dosen maupun kakak tingkat,” ucap Yulia saat diwawancarai via WhatApps (05-07-2022).
Yulia memaparkan, perlombaan dilaksanakan secara daring oleh Himpunan Mahasiswa (Hima) Pendidikan Bahasa Inggris Universitas PGRI Sumatra Barat. Untuk mempersiapkan perlombaan itu, ia memerlukan waktu kurang lebih selama satu bulan. Dirinya mengetahui informasi lomba melalui pamflet di grup komunitas, setelah itu membaca ketentuan dan persyaratannya. Kemudian ia menghubungi kontak yang tertera untuk meminta informasi lebih lanjut.
“Di awal, saya membuat kerangka naskah lalu membuat naskahnya. Setelah itu menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Selanjutnya memahami kembali naskah yang telah disusun, dan hal terakhir adalah praktik menyelaraskan antara ekspresi dengan kalimat yang akan disampaikan. Tidak lupa juga naskah yang telah disusun dihafal. Dalam menghafal, saya juga sembari memahami jadi tidak hanya sekadar menghafal saja. Untuk pengambilan video tidak cukup hanya satu kali maupun dua kali saja, tetapi sampai berkali-kali. Kurang lebih 10 sampai 12 kali. Tahap terakhir yaitu mengedit video dan memastikan video yang akan dikumpulkan sudah sesuai ketentuan,” jelasnya.
Yulia mengakui bahwa dirinya sangat bersyukur atas perolehan juara yang didapat. Hal yang ingin disampaikan ialah, apa yang sudah diperoleh dirinya dan universitas itu bisa memotivasi orang lain. Dengan ilmu yang dimiliki, ia ingin terus mengikuti berbagai kompetisi. Sebab, makin melihat orang lain yang pencapaiannya lebih maka akan makin membuat Yulia menyadari bahwa ia sendiri belum ada apa-apanya. Oleh karena itu, sangat penting mencoba kompetisi untuk benar-benar dapat memanfaatkan ilmu yang sudah didapatkan.
Di akhir, Yulia berpesan bahwa, “Kita semua unik dan berbeda. Tidak ada yang sama persis atau lebih bagus dari orang lain. Setiap hidup orang mempunyai sisi positif dan negatifnya masing-masing, tergantung kita memilih untuk fokus ke sisi yang mana. Berhenti membandingkan kesuksesan dirimu dengan orang lain, bandingkanlah dirimu dengan hari yang kemarin.” (ctr)