Pacu Publikasi Internasional, Dosen Sastra Indonesia Adakan Scopus Camp
Target publikasi ilmiah di kancah internasional terus dikejar Program Studi Sastra Indonesia (Sasindo) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Bentuk realisasi yang saat ini dilakukan adalah dengan mengadakan Scopus Camp di Denpasar, Bali pada 9–10 Februari 2023. Guru Besar bidang sastra dari Universitas Udayana, Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. didapuk sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut.
Enam dosen Sasindo UAD yakni Dr. Dedi Pramono, M.Hum., Tristanti Apriyani, S.S., M.Hum., Intan Rawit Sapanti, S.Pd., M.A., Laga Adhi Dharma, S.S., M.A., Angga Trio Sanjaya, M.Pd., dan Irwan Suswandi, M.Hum., berpartisipasi dalam Scopus Camp selama 2 hari di EdOTEL SMKN 3 Denpasar, Bali. Kegiatan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari Academic Collaboration Project (ACP) dengan Program Studi Sastra Indonesia Universitas Udayana.
“Ini merupakan kunjungan kami yang kedua ke Bali sejak MoU yang telah ditandatangani antara UAD dan Universitas Udayana,” tutur Intan selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Sasindo UAD di tengah sambutannya.
Lebih lanjut, Intan mengatakan bahwa publikasi terindeks Scopus di UAD didominasi dari bidang eksakta. Sehingga, Prodi Sasindo menganggap kegiatan Scopus Camp perlu untuk meningkatkan publikasi ilmiah internasional dari ranah humaniora. “Kami sangat ingin belajar cara menulis di bidang kehumanioraan,” tambahnya.
Acara inti dari kegiatan Scopus Camp adalah Coaching Clinic dengan narasumber Prof. Darma. Ia merupakan salah satu guru besar yang sangat aktif menulis sekaligus reviewer jurnal terindeks Scopus.
Materi mengenai “Sistematika Jurnal Scopus” dan “Crafting Sensible Arguments in Academic Writing for International Publication” dipaparkan dengan sangat jelas dan runtut oleh guru besar yang memperoleh gelar Ph.D. dari Universitas Queensland itu.
“Setiap dosen itu harus meluangkan sekian persen di otaknya untuk menulis di tengah-tengah tugas dan kewajibannya,” ucapnya. Pria kelahiran 1961 tersebut juga memberikan tips dan trik terkait cara bisa tembus Scopus. Salah satunya adalah strategi Si DIA, Deskripsi-Interpretasi-Argumentasi. “Data itu harus diinterpretasi, dan interpretasi itu harus berdasarkan data,” terangnya.
Setelah penyampaian materi, Coaching Clinic dilanjutkan dengan paper review terhadap draf-draf jurnal yang telah disusun oleh para dosen Sasindo UAD. Dari review tersebut, disampaikan kekurangan-kekurangan dalam draf yang perlu diperbaiki untuk bisa lebih berpeluang diterima di jurnal terindeks Scopus. Total ada 3 jurnal di bidang sastra dan 3 jurnal di bidang linguistik yang ditargetkan untuk dipublikasikan. (sus/lid)