Pembukaan Mathematics Education Festival #8
Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pembukaan Mathematics Education Festival (MEF) #8 dan tablig akbar dengan tajuk “Meneguhkan Jati Diri Generasi Milenial yang Berkarakter Islami”. Acara digelar pada Minggu, 27 November 2022, bertempat di Amphitarium Kampus IV UAD dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Pendidikan Matematika UAD. Hadir sebagai narasumber Dr. Talqis Nurdianto, Lc., M.A., yang merupakan Sekretaris Majelis Tabligh Akbar Pimpinan Daerah Muhammadiyah Yogyakarta.
Ketua Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Matematika, Uswatun Khasanah, S.Si., M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan, “MEF merupakan rangkaian kegiatan Milad Prodi Pendidikan Matematika ke-43. Peringatan milad ini menjadi kegiatan untuk merefleksikan diri, apa yang sudah dilakukan di tahun lalu sehingga menjadi pemicu semangat sekaligus pembelajaran untuk perbaikan di masa depan.”
Sementara itu, Talqis menyampaikan tablig akbar mengenai akhlak. Karakter generasi milenial dalam perspektif Islam yaitu generasi yang taat beribadah, yang ambil peran dalam amar makruf nahi munkar, yang meninggalkan perbuatan yang tidak bermanfaat. Adapun urgensi pendidikan Islam di era milenial adalah pendidikan Islam sebagai perisai dari kemaksiatan, hal tersebut sesuai dengan firman Allah Swt. dalam Q.S. Al-Isra ayat 32 yang artinya “Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk”.
“Ilmu agama Islam itu sebagai pengingat. Generasi milenial dinilai dari sisi akhlak yang tumbuh dan sisi ibadah yang dikerjakan harus berjalan linier. Tidak boleh meninggalkan akhlak atau suul adab maupun suul akhlak. Akhlak yang buruk sesungguhnya akan menyia-nyiakan masa muda Anda. Jadi, generasi milenial ketika mempelajari Islam urgensinya apa? Ya, untuk menyiapkan akhirat,” jelas Talqis.
Ia juga menjelaskan pendidikan untuk insan bermartabat yaitu akidah Islam yang bersih dari kesyirikan, ibadahnya sesuai tuntunan Nabi Muhammad saw., akhlaknya mulia, dan menjaga produktivitas waktu dengan kegiatan manfaat. Selain itu juga teratur dan disiplin, berwawasan yang luas, memberi aspek manfaat pada orang lain, mandiri dalam kebutuhan pribadi, serta menjaga kesehatan jasmani.
Terakhir, Talqis menyampaikan mengenai cara membangun dan meneguhkan jati diri yang berkarakter Islam. Cara tersebut dilakukan dengan menghadirkan energi positif, kesalehan (salat), rida Allah, manajemen stres, dan menjemput rezeki dengan kesungguhan. “Energi positif terlahir dari amal saleh yang kita lakukan, semakin banyak dan berkualitas maka semakin besar energi positif serta pahala kebaikannya.” (frd)